Hangout

Gerhana Matahari Hibrida, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Gerhana matahari hibrida adalah fenomena yang paling langka dan aneh di dunia astronomi. Dikabarkan, fenomena gerhana ini akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang.

Umumnya, fenomena gerhana matahari yang kita ketahui ada tiga, pertama adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS) yang terjadi saat piringan matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh piringan bulan.

Mungkin anda suka

Tipe yang kedua adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi saat Bulan berada pada apogee sehingga membuat ukuran piringan bulan menjadi lebih kecil daripada ukuran piringan matahari saat dilihat dari Bumi.

Ketiga ada Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi saat piringan matahari tertutup seluruhnya oleh piringan bulan.

Tapi ada satu jenis gerhana matahari keempat yang merupakan fenomena terlangka yang sangat dinantikan oleh ahli astronomi

Gerhana Matahari Hibrida (GMH) adalah fenomena astronomi yang hanya terjadi beberapa kali dalam satu abad atau setiap 10 tahun sekali.

Fenomena gerhana matahari hibrida terakhir kali terjadi pada 3 november 2013 yang dapat disaksikan di Afrika, Kenya, dan Uganda.

Gerhana matahari hibrida juga sering disebut dengan Gerhana Matahari Annular karena menampilkan Baily’s Beads (Manik Bailey) yang sangat panjang.

Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida

Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida - inilah.com
Photo: timeanddate.om

Salah satu keunikan dari fenomena GMH terletak di tiga bayangan bulan yang bisa disaksikan secara langsung di waktu yang bersamaan, yakni umbra, penumbra, dan antumbra.

  1. Umbra adalah bagian tengah bayangan yang gelap dan menimbulkan gerhana matahari total. Fenomena ini membuat bulan terlihat lebih besar dari matahari dan menutupinya secara penuh.
  2. Penumbra merupakan bagian luar bayangan yang lebih terang dan menciptakan gerhana matahari parsial. Disini, bulan hanya mengaburkan sebagian dari piringan matahari.
  3. Antumbra, merupakan setengah bayangan yang dimulai dari ujung mumbra dan menghasilkan gerhana matahari annular. Selama fenomena ini, bulan terlihat sedikit lebih kecil dari matahari tapi tepian piringan matahari tetap terlihat mengelilingi bulan.

Fenomena GMH diawali saat matahari, bulan, dan bumi berada di satu garis lurus. Ini berarti jarak bulan sudah mendekati batas bayangan umbra untuk mencapai bumi. 

Awalnya, gerhana matahari ini akan dimulai dari fenomena gerhana matahari cincin (antumbra), lalu gerhana matahari total (umbra), dan kembali menjadi gerhana matahari cincin.

Saat proses terjadinya gerhana matahari hibrida, anda juga akan melihat tiga macam bayangan gerhana bulan, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra yang bisa disaksikan secara langsung di waktu yang bersamaan.

Fakta Menarik tentang Gerhana Matahari Hibrida

Berikut adalah 3 fakta menarik tentang fenomena terlangka astronomi yang harus anda ketahui.

1. Fenomena Langka

Fenomena gerhana  umumnya terjadi 2-5 kali setiap tahun. Namun untuk gerhana matahari hibrida menjadi fenomena yang istimewa karena hanya terjadi setiap satu dekade atau 10 tahun sekali.

2. Hanya Terjadi di Lokasi Tertentu

Tidak hanya tanggal momentumnya saja yang langka, fenomena GMH ini juga hanya terjadi di beberapa wilayah tertentu saja.

Jadi bisa dikatakan, hanya sebagian orang saja yang dapat menyaksikan gerhana matahari ini sekali seumur hidup mereka.

3. Gerhana Matahari Hibrida Memiliki Ciri Khas yang Unik

Gerhana matahari hibrida merupakan satu-satunya fenomena astrologi yang menampilkan dua gerhana matahari (total dan cincin) dan tiga bayangan bulan secara bersamaan.

Apakah Gerhana Matahari Hibrida Akan Melintasi Indonesia?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa peristiwa GMH hanya melintasi daerah tertentu saja, jadi tidak semua tempat bisa menyaksikan fenomena ini.

Namun berdasarkan pengakuan Kepala Observatorium Bosscha Premana W Premadi, Pulau Kisar merupakan daratan pertama di Indonesia yang dilintasi GMH. 

Lokasi dan waktu untuk menyaksikan gerhana matahari hibrida - inilah.com
Photo: kompas

Dari kisar, GMH akan melintasi sisi tenggara Laut Banda dan melintasi sejumlah pulau kecil dan terus menyusuri lautan hingga kembali ke daratan di utara Kepulauan Watubela, Seram Bagian Timur, Maluku.

Setelah melintasi area timur, GMH juga akan melewati daratan Paruh Burung Papua sampai melintasi pulau-pulau di pesisir utara Papua.

Keseluruhan proses GMH disebut akan berlangsung selama 5 jam 25 menit. Namun fenomena gerhana total hanya akan terjadi selama 1 menit 16 detik saja.

Back to top button