News

Gelombang Panas yang Terjang Inggris Sudah Tewaskan Ribuan Orang

Inggris mencatat angka kematian tertinggi akibat gelombang panas tahun ini sejak pencatatan dimulai pada 2004.

Pejabat Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pada Jumat (7/10/2022) menyebut total kematian akibat bencana tersebut mencapai 2.803 kasus selama musim panas tahun ini. Kebanyakan korban meninggal berusia 65 tahun ke atas.

Mungkin anda suka

Angka tersebut tidak termasuk kematian akibat COVID-19. Jumlah itu bisa saja bertambah menjadi 3.271 bila angka kematian di Wales dimasukkan.

“Perkiraan ini menunjukkan dengan jelas bahwa suhu tinggi dapat menyebabkan kematian dini bagi mereka yang rentan,” kata Chief Scientific Officer UKHSA Isabel Oliver seperti sepetti dilansir CNN.com.

“Periode cuaca panas yang berkepanjangan adalah risiko khusus bagi orang tua, mereka yang memiliki kondisi jantung dan paru-paru atau orang yang tidak dapat menjaga diri mereka tetap dingin seperti orang dengan ketidakmampuan belajar dan penyakit Alzheimer,” imbuhnya.

Oliver menambahkan angka-angka tersebut menunjukkan betapa besar bahayanya panas. Terutama, di tempat seperti Inggris, yang sebagian besar masyarakatnya tidak dilengkapi dengan baik untuk menghadapi gelombang panas yang panjang.

Para pakar sering menyebut panas sebagai pembunuh diam-diam karena bisa sama mematikannya dengan peristiwa cuaca ekstrem lainnya, seperti angin topan, atau bahkan lebih. Namun di sisi lain, kesadaran masyarakat akan tingkat ancamannya masih rendah.

Suhu di Inggris mencapai 40 derajat Celcius yang merupakan level tertinggi yang pernah ada pada 19 Juli lalu.

Para ilmuwan menyebut gelombang panas, yang berkontribusi pada kebakaran di area rerumputan besar, menghancurkan properti dan menekan infrastruktur transportasi itu dipicu perubahan iklim.

Back to top button