News

Gedung KPU Semarang Mulai Dijaga Ketat Polisi Usai Kedatangan Logistik Pemilu

Gudang Induk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang yang berada di Kawasan Industri Candi Kota Semarang digunakan untuk penyimpanan semua logistik Pemilu 2024.

Gudang tersebut dilakukan penjagaan ketat dari pihak kepolisian Polrestabes Semarang sejak logistik Pemilu tahap pertama mulai berdatangan.

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan gudang induk yang digunakan untuk penyimpanan logistik luasnya 3.600 meter persegi. Gudang tersebut juga sudah dilengkapi tujuh titik CCTV hingga alat pemadam ringan (APAR).

“Gudang ini kita jadikan gudang induk untuk melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan logistik pemilu termasuk penerimaan, sortir hingga lipat surat suara, perakitan kotak suara juga akan kita lakukan disini baru kemudian kita distribusikan ke enam dapil di Kota Semarang,” kata Nanda, sapaan akrabnya seperti dikutip Inilahjateng, Selasa (7/11/2023).

Nanda mengatakan pihaknya menempatkan tim dari KPU untuk membantu pihak kepolisian melakukan penjagaan logistik Pemilu. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang dalam melakukan pengamanan.

Ia menerangkan peningkatan keamanan gudang logistik akan dilakukan saat pengiriman logistik tahap kedua mulai dilakukan. Pasalnya, logistik tahap kedua yang dikirimkan salah satunya berisi surat suara yang beresiko dilakukan kecurangan jika tidak dilakukan pengaman dengan lebih ketat.

“Kami percaya dengan teman-teman dari Polrestabes semarang untuk keamanannya dan kami sudah koordinasi tentang melanisme keamanan yang sudah diatur dalam keputusan KPU dan pada operasi mantab Brata yang sudah dijabarkan dengan detail,” paparnya.

Sementara itu, Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wicaksono mengaku sudah menyiapkan personel untuk melakukan pengamanan di gudang KPU. Pihaknya sudah mulai menurunkan petugas sejak pekan lalu. Setiap hari ini ada minimal dua orang dengan dua shif jaga lengkap dengan senjata.

“Disini juga sudah ada CCTV dan nanti kita akan tarik ke command center sehingga pengamanan tidak hanya konvensional tapi juga melalui digital yang dipantau melalui command center dan akan masuk di aplikasi libas yang bisa dipantau melalui telepon seluler,” terang AKBP Wiwit.

Back to top button