Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menanggapi pertemuan antara bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Etho) di Kantor Perwakilan Jawa Tengah, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menurut Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi, pertemuan itu sejatinya tidak memiliki agenda khusus. Hanya saja, perjumpaan Ganjar dan Etho itu merupakan ikhtiar terkait ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Namanya orang ikhtiar ketemu Pak Ganjar, masa dilarang. Tidak ada agenda khusus, sebagai orang yang sudah lama enggak ketemu mungkin. Ketemu ngobrol-ngobrol, update informasi kan biasa aja,” kata Awiek di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pertemuan tersebut tak jadi soal lantaran keduanya adalah tokoh bangsa yang berikhtiar untuk maju di Pilpres 2024.
“Cuma bedanya pak Ganjar sudah jadi bakal capres dan sudah ada kursi partai, Pak Etho kan belum,” imbuhnya.
Awiek kemudian tak menampik nama Etho sebenarnya sudah beredar di internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk diusung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Upaya mengusung Etho sebagai bakal cawapres ini khususnya diperjuangkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Awiek kemudian menyebut, PAN juga belum satu barisan dengan PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo, guna mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres 2024.
Awiek pun mengeklaim langkah PAN mengusutkan Etho menjadi bakal cawapres Ganjar ketika bertemu PDIP, sebatas obrolan biasa.
“Pernah (menyampaikan usulan Etho bakal cawapres Ganjar), (tapi) Ibu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) enggak menjawab. Kan masih baru, jadi masuk (bergabung) dulu,” ujar Awiek menambahkan.
