Market

Inilah ‘Omon-omon’ SKK Migas Wujudkan Target Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari


Terkait produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1 juta barel/hari dan gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik/hari pada 2030, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hanya bisa berjanji.

Mungkin anda suka

Kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, manajemen rantai pasok (supply chain management/SCM) menjadi ujung tombak dalam mewujudkan target produksi migas nasional.

“Target produksi migas merupakan tanggung jawab seluruh elemen yang ada di SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) karena fungsi SCM diharapkan menjadi fungsi yang dapat memberikan peran strategis bagi industri hulu migas,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko dalam konferensi pers Indonesian Oil & Gas (IOG) SCM Summit 2024 di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Dalam rangka mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030, kata dia, SKK Migas kembali menggelar IOG SCM Summit 2024 setelah absen 9 tahun.

Kegiatan ini, bertujuan untuk mencari solusi, terobosan teknologi serta strategi efektif dalam mempercepat digitalisasi rantai pasok, serta penyelesaian masalah nan kompleks dalam aktivitas dan operasional hulu migas.

“Hal ini dapat menjadi ajang bagi seluruh industri hulu migas, terutama industri dalam negeri untuk berpartisipasi aktif, meningkatkan daya saing, membentuk efek berganda atau multiplier effect pada perekonomian nasional,” ungkap Rudi.

Rudi mengatakan, IOG SCM Summit 2024 merupakan ajang para insan SCM berkolaborasi, berdiskusi, mencari terobosan baru dalam mengembangkan teknologi hulu migas serta digitalisasi rantai suplai.

Selain itu, dapat menjadi forum dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan kegiatan rantai suplai SKK migas dan KKKS serta pendukung industri hulu migas lainnya.

“Sehingga dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan dapat memberikan nilai tambah bagi kegiatan usaha hulu migas. Ajang ini diharapkan dapat menghasilkan hal-hal positif, menetapkan target yang lebih baik serta meningkatkan kolaborasi antar stakeholder dan lebih mencapai target hulu migas yang telah ditetapkan,” kata Rudi.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta menuturkan, upaya mendukung percepatan target produksi migas yang telah ditetapkan pemerintah, fungsi SCM SKK Migas secara berkesinambungan melakukan terobosan dan upaya-upaya perbaikan tata kelola birokrasi.

Salah satunya, melakukan revisi kelima Pedoman Tata Kelola (PTK 007) buku kedua tentang Pengadaan Barang dan Jasa KKKS untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar terkini dan perubahan ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku serta sebagai penyederhanaan proses pengadaan.

Ia mengharapkan, melalui langkah-langkah strategis berbasis lean SCM dan digitalisasi seperti efisiensi proses tender, peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan digitalisasi e-commerce dan e-catalog, fungsi SCM SKK Migas dapat semakin memperkuat pertumbuhan industri hulu migas.

Selain itu, peran perbankan nasional dalam mendukung proyek-proyek strategis hulu migas juga diharapkan dapat menjadi angin segar bagi penyedia jasa dalam negeri untuk mendapat keutamaan dukungan finansial. Kewajiban industri hulu migas untuk menggunakan perbankan nasional dalam transaksinya juga telah diatur dalam PTK 007.

Menurut dia, sinergi hulu migas dan perbankan nasional berpotensi memberikan manfaat ekonomi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Langkah-langkah ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menghadapi tantangan global dalam sektor energi,” ujarnya.

Asal tahu saja, realisasi produksi (lifting) migas Indonesia terus menurun sejak 2010 hingga kini. Pada 2020, lifting minyak masih bisa mencapai 954 ribu barel per hari (bph). Namun terus anjlok hingga mencapai 707 ribu bph pada 2020. Tiga tahun kemudian turun lagi hingga 566 ribu barel per hari.

Jadi, merealisasikan target lifting minyak sejuta barel per hari, bukan perkara mudah. Perlu konsistensi, keseriusan dan investasi besar untuk mewujudkannya. 

Back to top button