News

Firli Dilaporkan ke Dewas Imbas Foto dengan SYL, KPK Bereaksi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait dugaan pelanggaran etik menyusul beredarnya foto pertemuan dirinya dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat masih menjabat menteri pertanian (mentan). KPK secara kelembagaan pun menghormati laporan itu.

“Kami tentunya menghormati hak setiap masyarakat untuk menyampaikan aduan tersebut, sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Ali menyebut, proses pemeriksaan oleh Dewas bakal berlangsung profesional dan independen. Dia mengajak masyarakat sabar menunggu hasil pemeriksaan oleh Dewas KPK.

“Mari kita tunggu hasil proses tersebut, dengan tidak menyampaikan opini tanpa didasari fakta-fakta yang justru akan membuat situasi menjadi kontraproduktif dan tentunya agar pemberantasan korupsi dapat berjalan secara efektif dan efisien,” ujarnya.

Ketua KPK Firli Bahuri dilaporkan ke Dewas KPK buntut beredarnya foto antara Firli yang tengah mengobrol dengan Mentan SYL.

Dasar laporannya tersebut adalah Peraturan Dewas KPK Nomor 3 Tahun 2021 yang melarang setiap insan KPK bertemu dengan pihak yang berperkara di lembaga antirasuah.

Diketahui, penyidik KPK pada Jumat (29/9/2023) mengumumkan telah meningkatkan status kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ke tahap penyidikan.

Ali menjelaskan penyidik KPK telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam perkara tersebut. Namun, KPK belum bisa mengumumkan rinci pihak yang ditetapkan sebagai tersangka karena proses penyidikan dan pengumpulan alat bukti yang masih berlangsung.

Meski begitu dari informasi beredar, SYL merupakan salah satu pihak yang dijerat terkait tiga perkara yaitu pemerasan, gratifikasi, dan pencucian uang.

SYL sendiri sudah mundur dari posisinya sebagai mentan. Alasannya, ia mengaku, bagian dari tanggung jawab dalam menghadapi proses hukum terkait dugaan korupsi yang menimpanya.

“Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi dari pada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat,” kata Syahrul di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Back to top button