Arena

Etho Pastikan PSSI Tak Skors Pemain dan Ofisial yang Terlibat Keributan di SEA Games 2023

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (Etho), memastikan bahwa PSSI tidak akan mengikuti jejak Thailand yang telah memberikan sanksi pada pemain dan ofisialnya atas keributan yang terjadi pada final SEA Games 2023 melawan Timnas Indonesia U-22.

Etho berpendapat bahwa Timnas Indonesia tidak sepatutnya mendapat hukuman yang sama karena, menurutnya, keributan yang terjadi di Stadion Nasional, Phnom Penh, dipicu oleh pemain Timnas Thailand.

“Mengapa kita harus menghukum diri kita sendiri? Tentu kita harus melakukan koreksi, tetapi tidak pantas memberikan hukuman ketika kita tidak melakukan provokasi,” tegas Etho kepada wartawan di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/5/2023).

Etho menambahkan, terdapat perbedaan antara tindakan yang dapat ditoleransi dan yang tidak dalam insiden tersebut. Namun, keputusan mengenai hukuman untuk pihak-pihak yang terlibat diberikan kepada masing-masing federasi.

Sehubungan dengan Thailand yang telah memberikan hukuman berat kepada pemainnya, Etho mengaku memberi penghargaan.

“Saya sangat menghargai FA Vietnam dan Thailand, serta FA dari negara-negara lain yang selama SEA Games Kamboja berhubungan baik dengan saya. Saya mengapresiasi FA Thailand yang mungkin memiliki mekanisme sendiri, tetapi saya tidak ingin ikut campur,” ungkap Etho.

Sebelumnya, asosiasi sepak bola Thailand telah membentuk panitia penyelidikan dan memutuskan untuk memberikan hukuman berupa larangan bermain selama enam bulan kepada dua pemainnya, Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna.

Selain itu, pelatih kiper dan dua staf yang terlibat dalam insiden tersebut juga dicopot dari jabatannya selama satu tahun.

“Tim penyelidik sepakat bahwa sebagai orang dewasa, pelatih kiper dan ofisial tim harus mampu mengendalikan situasi dan memberikan contoh yang baik bagi para pemain, yang berusia di bawah 22 tahun,” kata FA Thailand dalam sebuah pernyataan resmi seperti dilansir dari AFP, pada Selasa (23/5/2023).

FA Thailand memberikan hukuman yang lebih ringan kepada Soponwit Rakyart dan Teerapak Prueangna dengan alasan bahwa mereka masih di bawah umur 22 tahun dan berada di bawah tekanan pertandingan.

“Sementara mereka terlibat dalam insiden tersebut, mereka berada di bawah tekanan pertandingan, telah meminta maaf, dan masih muda. Inilah alasan untuk mengurangi hukuman mereka,” pungkas FA Thailand.

Back to top button