Arena

Etho Ajak Legenda Timnas Rayakan HUT PSSI ke-93

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Etho) menyempatkan diri hadir dalam perayaan ulang tahun federasi ke-93 yang juga bertepatan dengan laga Garuda Muda.

Acara yang berlangsung di selasar tribune VIP barat Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dibuka dengan kegiatan buka bersama.

Dalam nuansa hangat, federasi juga mengajak para legenda, mulai dari pemain Timnas Indonesia era 1960-an, Harry Tjong dan Ronny Pasla, pemain Timnas Indonesia era 1970-an, Risdianto dan Dede Sulaiman, hingga Rully Nere yang merupakan pemain era 1980-an.

Etho mengaku menaruh hormat kepada seluruh legenda yang menyempatkan diri hadir di perayaan HUT PSSI ke-93.

“Jangan sampai selebrasi, 93 tahun ini, yang tentu lebih tua daripada kemerdekaan kita hanya menjadi euforia ulang tahun saja. Tetapi saya sampaikan justru ini harus menjadi bagaimana perhatian kita kepada sejarah sepak bola yang tentu kita perhatikan,” ujar Etho.

Dalam kesempatan tersebut Etho ikut memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan kepada 19 legenda, baik mantan pemain timnas maupun eks wasit Liga Indonesia yang hadir.

“Kalau kemarin, wasit kita berikan landasan paling tidak, tidak hanya kepastian kesejahteraan untuk meniup peluit 10-15 kali, tetapi juga ada bantuan daripada asuransi untuk para pecinta sejarah ini juga perlu dipikirkan,” tegas Etho.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengatakan bahwa federasi memang sengaja mengundang para legenda tersebut untuk memberikan apresiasi tepat di hari ulang tahun PSSI.

“Sebenarnya kita kan mengundang semuanya. Ya karena kita paham juga ini sudah senior-senior, jadi untuk menghadiri acara seperti ini sudah luar biasa untuk datang ke sini,” kata Amali.

Salah satu legenda yang hadir mengapresiasi capaian yang telah dilakukan PSSI hingga saat ini. Mereka berharap capaian tersebut bisa terus meningkat seiring bertambahnya usia federasi.

“(Harapannya) sukses besar. Sekarang sudah kelihatan ini, sekarang sudah meningkat ini. Mudah-mudahan bisa sampai ke puncak,” ucap Harry Tjong.

Back to top button