News

Erupsi Semeru: 13 Orang Meninggal, 90 Orang Luka

Sebanyak 13 warga dilaporkan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Sabtu (4/12/2021) kemarin.

Hal ini berdasarkan informasi dari Kepala BNPB Letjen Suharyanto pada Minggu (5/12/2021) pukul 09.20 WIB. Suharyanto diketahui sedang menuju Lumajang untuk mengunjungi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Dari 13 korban meninggal, teridentifikasi dua korban yang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal.

Selanjutnya, para korban luka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.

“Penanganan darurat terus dilakukan paska kejadian erupsi Gunung Semeru yang berlangsung pada Sabtu kemarin (4/12/2021). BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (5/12/2021).

Tim gabungan juga berhasil mengevakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sebaran awas panas guguran dari erupsi Gunung Semeru juga berdampak pada dua kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.

Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Desa Argoyuwono di Kecamatan Ampelgading; Desa Gadungsari di Kecamatan Tirtoyudo; Desa Clumprit di Pagelaran; Desa Bambang di Kecamatan Wajak; Desa Panggungrejo dan Mojosari di Kecamatan Kepanjen; Kelurahan Dampit di Kecamatan Dampit; Desa Bantur dan Rejosari di Kecamatan Bantur; serta Desa Talok di Kecamatan Turen.

BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo, 409 orang mengungsi di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro; dan 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.

“Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus,” katanya.

BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button