News

Penyebaran Nyamuk Wolbachia Ditolak di Bali, Ini Respons Kemenkes

Penyebaran nyamuk wolbachia di Bali, sebagai bagian dari upaya penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD), telah mengundang kontroversi di tengah masyarakat. Meskipun jutaan telur nyamuk wolbachia telah disiapkan untuk disebar di Denpasar dan Buleleng pada November 2023, rencana ini akhirnya ditunda.

Kekurangan Informasi dan Penundaan Penyebaran

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, mengakui adanya penundaan ini. Menurutnya, penundaan lebih disebabkan oleh kurangnya penyiapan masyarakat, serta informasi yang belum sepenuhnya tersampaikan. 

“Penundaan lebih kepada kurang optimalnya penyiapan masyarakat, sehingga ada pihak yang merasa belum mendapatkan informasi yang sebenarnya,” terang Nadia dalam keterangan persnya, Kamis (16/11/2023)

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan penyebaran nyamuk wolbachia hanya jika dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, bukan oleh pihak ketiga.

“Apabila Kementerian Kesehatan yang nanti melaksanakan dan tidak pihak ketiga, baru kami akan berani melakukan penyebaran itu,” ujar Jaya Negara.

Penyebaran nyamuk bionik ini dikhawatirkan penyebarannya membawa risiko bagi kesehatan masyarakat. Bahkan, bisa menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Lanjutan Proyek Wolbachia di Indonesia

Meski ada kontroversi di Bali, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pilot project penyebaran wolbachia akan tetap dilanjutkan di wilayah lain di Indonesia. 

“Piloting di wilayah lain tetap dilanjutkan karena mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1341/2022 Tentang Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue dengan Metode Wolbachia,” tegasnya.

Sebelumnya, uji coba penyebaran nyamuk wolbachia di Yogyakarta dan Bantul pada 2022 menunjukkan hasil positif. Di lokasi ini, wolbachia terbukti mampu menekan kasus DBD hingga 77% dan menurunkan proporsi rawat inap sebesar 86%.

Pemanfaatan teknologi wolbachia tidak hanya di Indonesia, tapi juga telah dilaksanakan di 9 negara lain, termasuk Brasil, Australia, dan Vietnam. Hasilnya menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam pencegahan Dengue. Di Indonesia, proyek ini dijalankan di beberapa kota sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Back to top button