Market

Ekonomi AS Melambat Drastis, Hanya Tumbuh 1,1 Persen di Kuartal I-2023

Ekonomi AS melambat drastis dari Januari sampai Maret 2023 dengan pertumbuhan hanya 1,1 persen, sementara suku bunga tinggi menerpa pasar perumahan dan bisnis mengurangi inventori mereka.

Mengutip Associated Press, Jumat (28/4/2023), taksiran dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan PDB negara adidaya itu melemah setelah menikmati pertumbuhan sebesar 3,2 persen dari Juli sampai September 2022 dan 2,6 persen dari Oktober sampai Desember 2022.

Tetapi belanja konsumen, yang mengambil porsi 70 persen dari kegiatan ekonomi AS, tetap andal dan tumbuh 3,7 persen, yang paling tinggi dalam kurun dua tahun terakhir.

Belanja barang, khususnya, solid tumbuh pada laju tercepat sejak kuartal kedua 2021.

Pakar ekonomi tadinya meramalkan PDB akan tumbuh 1,9 persen dalam kuartal Januari sampai Maret.

Di balik kelemahan kuartal ini, terjadi pengurangan tajam inventori bisnis, yang mengakibatkan penurunan 2,3 persen dari total pertumbuhan.

Bisnis biasanya mengurangi inventori jikalau mereka mengantisipasi penurunan kegiatan ekonomi.

Perlambatan ekonomi ini mencerminkan dampak dari kebijakan agresif Bank Sentral AS, alias The Fed, untuk menjinakkan inflasi, di mana badan itu memberlakukan sembilan kali kenaikan suku bunga tahun lalu.

Melonjaknya biaya pinjaman ini diduga akan menyebabkan ekonomi masuk ke dalam resesi tahun ini.

Meski telah mereda dari rekor tertinggi selama empat puluh tahun terakhir, tingkat inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar dua persen.

Pasar perumahan, yang khususnya rentan terhadap suku bunga pinjaman yang lebih tinggi, telah terpukul.

Banyak bank memperketat standar pinjaman mereka sejak kegagalan dua bank besar AS bulan lalu, sehingga semakin sulit untuk membeli rumah maupun mobil, atau memperluas bisnis.

“Ekonomi tidak memiliki momentum untuk melangkah maju pada awal tahun ini,” kata Andrew Hunter dari Capital Economics.

“Kita masih terus mengalami tekanan suku bunga tinggi dan kondisi pengetatan kredit sehingga mendorong ekonomi ke dalam sebuah resesi yang ringan sebentar lagi,” imbuhnya.

Back to top button