News

Dugaan Politisasi Bansos Jelang Pilpres, Gibran Buka Suara


Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) Gibran Rakabuming Raka buka suara menyebut bantuan sosial (bansos) disalurkan kepada warga yang berhak menerima.

Hal tersebut dikemukakan Gibran di Surakarta, Jateng, Selasa (6/2/2024) menyusul mencuatnya dugaan politisasi pembagian bansos oleh pemerintah jelang pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Yang penting diberikan kepada yang membutuhkan,” kata Gibran.

Lebih lanjut, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menolak mengomentari mengenai kontroversi yang mengiringi pembagian bansos saat ini. Gibran yang kini juga berstatus calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 ini menyerahkan kepada rakyat menilai.

Sebelumnya, Direktur Imparsial, Gufron Mabruri menilai gencarnya Presiden Jokowi membagikan bansos beras atau bantuan langsung tunai (BLT) jelang pencoblosan Pemilu 2024 tentu tak bisa terhindar dari dugaan politisasi. Hal ini terutama terkait dugaan bansos sebagai alat politik untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.

“Meskipun presiden dan pemerintah menolak pandangan tersebut. Karena faktanya, dengan menggencarkan program tersebut di tengah kontestasi pemilu ada paslon capres tertentu yang diuntungkan,” kata Gufron kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Jumat (2/2/2024).

Dia menekankan, politisasi bansos tak dapat dibenarkan dalam apa pun bentuknya mengingat bansos memang sudah seharusnya menjadi hak masyarakat.

Sementara, Presiden Jokowi menegaskan, anggaran bansos yang berasal dari APBN telah melalui mekanisme di DPR, bukan hanya berdasarkan keputusan pemerintah.

“Jangan dipikir hanya keputusan kita sendiri, tidak seperti itu dalam mekanisme kenegaraan kita, pemerintahan kita enggak seperti itu,” kata Jokowi usai menghadiri Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat pekan lalu.

 

 

 

 

 

 

Back to top button