Market

DPR Tegaskan Kelangkaan Beras Bebani Kelompok Masyarakat Rentan


Anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Slamet menegaskan kenaikan harga beras dan kelangkaan stok beras di pasaran bisa berdampak serius bagi sosial ekonomi masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat rentan.

Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IV ini menyampaikan bahwa pada saat turun dapil ia mendengar keluhan dari beberapa masyarakat dan pedagang yang mengeluhkan mahalnya harga beras di pasaran, bahkan beberapa tempat penjualan terjadi kelangkaan stok beras.

“Kenaikan harga beras bisa berdampak pada permasalahan sosial ekonomi yang serius terutama pada kelompok rentan, beberapa dampak di antaranya seperti peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, serta berpotensi menimbulkan ketidakstabilan sosial,” katanya, mengutip laman resmi FPKS, Senin (12/2/2024).

Anggota Komisi IV ini juga menyinggung keterkaitan naiknya harga beras menjadi semakin mahal dan kelangkaan stok beras tersebut dengan kegiatan bagi-bagi bantuan sosial dari pemerintah yang sedang gencar dilakukan menjelang pemilihan umum.

Kenaikan dan kelangkaan beras terjadi saat mendekati hari pemilu saat ini, lanjutnya, wajar saja apabila diasumsikan berkaitan dengan kegiatan bagi-bagi bantuan sosial berupa bantuan pangan dari pemerintah. “Bahkan keakuratan data pemerintah dalam pembagian bansos juga perlu dipertanyakan, persediaan beras yang sedikit itu juga diperparah dengan ketidakpastian pemerintah dalam menghadapi badai El-Nino,” katanya menegaskan.

Slamet pun mendesak agar pemerintah segera melakukan langkah-langkah strategis guna menangani kondisi tersebut, serta dapat mengelola pengunaan cadangan beras yang tepat untuk mencegah dampak buruk dari kenaikan dan kelangkaan beras tersebut.

Adapun sebelumnya, Bulog juga mengakui sudah menambah pasokan beras premium sebanyak 300 ribu ton untuk mengendalikan harga beras premiun yang terus meningkat. General Manager Unit Bisnis Bulog Sentra Niaga Topan Ruspayandi menyatakan jumlah tersebut baru satu persen dari keseluruhan kebutuhan beras jenis ini.

Bulog terus berupaya mengatasi pengelolaan pangan dalam negeri. Namun tidak bisa hanya mengandalkan penugasan dari pemerintah. Karena itu, anak usaha BUMN ini berupaya meningkatkan produksi beras di dalam negeri.

Direktur Statistika Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto juga sudah mengingatkan saat ini ada tiga komoditas yakni cabai merah, beras dan daging ayam ras yang harganya terus meroket sehingga berpotensi menjadi penyumbang inflasi Februari 2024.  Hal tersebut dikatakan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kemendagri secara daring, Senin (12/2/2024).

Sementara dari daftar harga rata-rata nasional di Bapanas tercatat harga beras premium sebesar Rp15.750 per kg, harga beras medium Rp13.830 per kg, harga cabai merah kriting Rp53.570 per kg, harga cabai rawit merah Rp46.610 per kg dan harga daging ayam ras Rp36.100 per kg.

Back to top button