News

DPR Setuju Kurikulum Merdeka Diadopsi sebagai Kurikulum Nasional


Komisi X DPR RI menyatakan dukungannya terhadap implementasi Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional, mengikuti penetapan resmi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa dukungan tersebut diberikan berdasarkan hasil positif dari penerapan Kurikulum Merdeka selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Hetifah, Kurikulum Merdeka telah membuktikan kemampuannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, dengan memberikan kebebasan lebih kepada sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal dan perkembangan peserta didik. 

“Ini adalah langkah maju dalam menjadikan pendidikan kita lebih relevan dan responsif terhadap tantangan masa kini dan mendatang,” ungkap Hetifah.

Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia tidak hanya menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif, tetapi juga mampu menghasilkan generasi emas Indonesia yang berperspektif masa depan. 

Hetifah menegaskan, kurikulum adalah kunci utama dalam transformasi pendidikan, sehingga pembenahan dan implementasi Kurikulum Merdeka menjadi sangat penting.

Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo, menyambut baik dukungan ini dan menekankan pentingnya kerangka dasar dan struktur Kurikulum Merdeka untuk seluruh sekolah di Indonesia. 

“Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang perubahan dalam konten pembelajaran, tetapi juga tentang bagaimana kita menyiapkan siswa dengan kompetensi dan nilai-nilai yang mereka butuhkan untuk sukses di masa depan,” kata Anindito.

Penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan Indonesia, menandakan komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan kapasitas individu serta masyarakat.

 “Mudah-mudahan, upaya ini akan semakin mengukuhkan fondasi bagi terwujudnya Generasi Emas Indonesia. Salam Merdeka Belajar!” tutup Hetifah.

Back to top button