News

Dorce Gamalama Alami Hipoglikemia dan Terpapar COVID-19

Dorce Gamalama sebelum meninggal dunia telah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gula darah rendah atau biasa disebut hipoglikemia.

Menurut sahabat Dorce yang juga pedangdut, Hetty Sunjaya, Dorce awalnya juga mengalami perawatan intensif karena gula darah rendah. Dorce dilarikan ke rumah sakit karena membutuhkan perawatan intensif untuk pemulihan.

“Nggak (koma) lah. Dirawat biar lebih intensif aja. Dia drop karena gula darahnya. Sekarang masih di ruang intensif,” kata Hetty Sunjaya.

Setelah itu, kabar Dorce Gamalama meninggal pada Rabu, (16/02/2022), pukul 07.30 WIB. Hetty Sunjaya menegaskan, sebab meninggalnya Dorce Gamalama karena sempat terpapar COVID-19. Artis yang biasa disapa bunda Dorce itu, sempat mengalami perawatan 2 minggu bahkan hampir 3 minggu di rumah sakit.

“Beliau kena COVID-19. Dia langsung drop dan enggak sadarkan diri sampai meninggal di RSPP Simprug,” tambah Hetty.

Kondisi gula darah yang sangat rendah itu biasa disebut hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah normal. Umumnya, seseorang dianggap mengalami hipoglikemia saat kadar gula darahnya kurang dari 70 mg/dl.

Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi akut pada pengidap diabetes dan umumnya berkaitan dengan penggunaan obat dari golongan sulfonilurea (glibenclamide, gliklazida, glimepiride, glipizide, dan tolbutamide) atau insulin.

Lantas bagaimana cara mengatasi hipoglikemia?

Belajar dari kasus Dorce yang mengalami gula darah rendah, ada beberapa tips untuk mengatasi kondisi hipoglikemia dikutip dari laman p2ptm.kemnkes.go.id, berikut adalah rinciannya:

1. Mengonsumsi larutan air gula atau makanan tinggi gula seperti permen

2. Larutan air gula dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 sendok makan gula paris ke dalam satu gelas air putih

3. Jika setelah 15 menit keluhan hipoglimekima masih tetap ada, minum kembali larutan air gula atau makanan tinggi gula

4. Jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sudah mencapai normal, maka segera mengonsumsi makanan utama atau selingan

5. Segera berkonsultasi dengan dokter.

Risiko kematian tinggi pada pasien memiliki penyakit penyerta dan terpapar COVID-19

Memiliki penyakit penyerta dan terpapar COVID-19, menurut hasil penelitian, meningkatkan risiko kematian.

Mengutip dari laman covid19.go.id, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, hasil analisis tentang kematian pasien COVID-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid atau penyakit penyerta yang dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional yaitu PLOS One menjelaskan secara gamblang.

Penyakit diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kali lebih besar dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.

“Semakin banyak riwayat komorbid, mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi COVID-19,” papar Wiku.

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button