Market

Anies Sindir Gemerlap Investasi dan Proyek Infrastruktur, Pengangguran Masih Tinggi

Gencarnya pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur di daerah, ternyata tak mampu menyerap pengangguran secara signifikan. Demikian pula investasi yang digembar-gemborkan deras masuk ke Indonesia. Belum optimal.

Kenyataan ini, menjadi catatan khusus bagi bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan. “Kita terlalu fokus kepada pertumbuhan ekonomi yang ekslusif. Atau besarnya investasi masuk. Angka-angka saja. Tidak menyentuh berapa besar serapan tenaga kerjanya,” kata Anies dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan INDEF dan CNBC Indonesia, Jakarta, Rabu (8/11/2023)

Soal investasi yang masuk ke Indonesia sepanjang 2022, berdasarkan data Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasinya mencapai Rp1.207,2 triliun. Namun, hanya menyerap tenaga kerja 1.305.001 orang.

Selain itu, Anies menyebut, banyak proyek besar di era Jokowi, baik infrastruktur maupun hilirisasi sektor pertambangan, seperti nikel. Di saat bersamaan, lapangan kerja yang tercipta tidak besar. “Masyarakat lalu menjadi penonton, tidak menikmati kue pertumbuhan ekonomi,” terang Anies.

Urusan membangun infrastruktur, Jokowi memang jagonya. Ketimbang presiden lainnya, jalan tol yang dibangun Jokowi adalah yang terpanjang.  
Hingga awal pemerintahan Jokowi pada Oktober 2014 hingga 2023, panjang jalan tol yang beroperasi mencapai 1.713,83 kilometer. Atau setara 64,74 persen, atau hampir 70 persen dari total jalan tol yang beroperasi di Indonesia.

Sebagai perbandingan, pembangunan jalan tol di era Soeharto sepanjang 564,88 kilometer, BJ Habibie sepanjang 12,79 kilometer, SBY sepanjang 355,72 kilometer. Jauh di bawah panjang jalan tol yang dibangun Jokowi. Atas capaian ini, Jokowi disebut sebagai Bapak Infrastruktur.

Tapi masalahnya ya itu tadi. Proyek infrastruktur tumbuh subur, namun masih banyak rakyat Indonesia yang menganggur.

Pun demikian dengan investasi yang menurut data Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengucur hingga Rp 1.207,2 triliun, sepanjang 2022. Serapan tenaga kerja hanya 1.305.001 orang.

Anies mengakui ada pembangunan yang besar di era Jokowi, baik itu infrastruktur maupun hilirisasi pada komoditas pertambangan seperti nikel. Di saat bersamaan lapangan kerja tidak begitu besar untuk masyarakat.
 

Back to top button