News

Dilaporkan ke Polda Metro, Aiman Mengaku Punya Bukti Polisi Tak Netral

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Calon Presiden Ganjar Pranowo-Calon Wakil Presiden Mahfud MD, Aiman Witjaksono mengaku belum mengetahui dilaporkan ke Polda Metro Jaya imbas pernyataannya yang menyebut polisi tak netral dalam Pemilu 2024.  Meski begitu, dia memastikan siap memenuhi panggilan polisi.

“Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam undang-undang,” kata Aiman saat dihubungi awak media, Senin (13/11/2023).

Dia menjelaskan, pernyataan mengenai polisi tak netral bukan tanpa dasar. Menurut Aiman, hal itu merupakan fakta.

“Semua yang saya sampaikan kemarin adalah apa yang saya alami, atau itu adalah fakta yang saya sampaikan,” ujarnya.

Terlebih, Aiman menyebut, dirinya juga memiliki bukti menyangkut pernyataan yang dilontarkannya itu.

Diketahui, Aiman Witjaksono dilaporkan oleh  Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi ke Polda Metro Jaya. Laporan diterima dengan nomor STTLP/B/6813/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

“Terkait pernyataannya ada temannya dari pihak kepolisian yang merasa keberatan adanya perintah dari komandannya untuk memenangkan salah satu calon presiden-wakil presiden yaitu Prabowo-Gibran,” kata Juru Bicara Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi Fikri Fakhruddin kepada awak media di Polda Metro Jaya, Senin (13/11/2023).

“Karena kita menganggap kemudian pernyataan Aiman Witjaksono ini tidak berbasis data yang konkret dan valid, maka kita melaporkan saudara Aiman ke Polda karena kita mengganggap saudara Aiman menyebarkan kebencian dan dugaan hoaks,” ujar Fikri menambahkan.

Lebih lanjut, Fikri menjelaskan, saat membuat laporan, pihaknya membawa sejumlah barang bukti berupa video.

“Kita bawa bukti flashdisk yang mana flashdisk itu berisikan video yang temuannya hasil dari instagram pribadinya yang di-upload sekitar Jumat 10 November 2023,” katanya.

Fikri menegaskan, pernyataan Aiman dapat menimbulkan dampak negatif bagi aparat penegak hukum. Menurut dia, masyarakat juga dirugikan atas hal tersebut.

Back to top button