News

Dihadiri Para Elite Politik hingga Iriana Jokowi, Konser Dewa 19 di JIS sebagai Pemersatu Bangsa

Konser Pesta Rakyat 30 Tahun Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu malam (4/2/2023), menjadi ajang berkumpulnya para elite politik, pejabat tinggi negara, dan pesohor di negeri ini. Bahkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) turut menghadiri acara konser tersebut.

Selain dihadiri bakal calon Presiden 2024, Anies Baswedan, di stadion yang dibangun di era kepemimpinan Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta itu juga hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Selain itu, antara lain hadir pula Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar yang juga menjabat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, pertunjukan seni musik berupa konser Dewa 19 di JIS menjadi ajang pemersatu bangsa karena dalam konser yang dihadiri oleh lebih dari 70 ribu orang itu berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda-beda.

Kamhar menuturkan seni adalah bahasa universal tentang keindahan yang bisa diterima oleh semua penikmat atau penggemarnya menembus batas atau sekat apa pun. “Termasuk musik, apalagi Dewa 19 adalah salah satu band legendaris dan terbaik yang pernah ada di Tanah Air,” ujar Kamhar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

“Tentu kesempatan menyaksikan pertunjukan spektakuler 30 tahun berkiprahnya Dewa 19 ini telah dinanti-nantikan seluruh penggemar termasuk para pejabat dan elite-elite politik Tanah Air,” lanjut Kamhar.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin juga menilai pertunjukan konser musik tersebut sangat positif dengan dihadiri para tokoh publik. “Berdampak baik bagi masyarakat dari pada kita saling gontok-gontokan, saling serang, saling menyebar hoaks, ya lebih baik bersatu, bertemu, bersilaturahmi, seperti di ajang konser itu,” ujar Ujang di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Jadi, kata Ujang, banyak yang bisa disatukan dari para tokoh itu melalui pertunjukan konser tersebut. “Musik bisa menjadi alat pemersatu para tokoh-tokoh itu. Yang harus kita ingatkan ke para tokoh itu jangan sampai ketika nonton musik bisa bersatu, tetapi ketika di luar, ketika bersaing di kontestasi di pilpres saling serang, saling hajar, saling tikam. Jadi persatuan itu harus diimplementasikan di tempat-tempat lain atau wilayah-wilayah lain,” beber Ujang.

Ujang menambahkan, jangan sampai para tokoh di depan publik seolah-olah baik dan saling bersatu, tetapi di belakang layar saling bersekutu untuk saling menjatuhkan dan saling menusuk satu sama lain.

Back to top button