News

Dialog dengan Ribuan Santri di Cirebon, Ganjar Puji Kualitas Santriwati Indonesia

Bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo melakukan dialog bersama sejumlah santriwati dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Transformasi dan Penguatan Pendidikan Karakter di Pesantren Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045’.

Acara itu dihelat di GOR Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Selasa (1/8/2023) malam. Di kesempatan itu Ganjar juga menegaskan komitmennya dalam mendukung kesetaraan gender.

Menurut Ganjar ilmu agama dan spiritualitas santriwati Indonesia patut diacungi jempol. Terlebih mereka belajar dari para kiai dan ulama-ulama yang selalu mengajarkan konsep Islam rahmatan lil alamin dalam bingkai toleransi antarumat beragama.

Ia juga tidak meragukan kualitas dan intelektualitas santriwati. Sebab kini sudah banyak pondok pesantren yang menawarkan pendidikan teknologi informasi berbasis digital dengan segala prestasinya.

“Saya menemukan suasana kebatinan yang optimis dari anak-anak Indonesia, dari pondok pesantren yang tidak kalah juga dengan pengetahuan masyarakat yang ada di luar. Dia mengerti persis apa yang dilakukan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Dengan bekal keyakinan tersebut, Ganjar menekankan pentingnya pendidikan kepada ribuan santri/santriwati yang hadir. Apalagi pemerintah saat ini mendukung kemudahan akses pendidikan lewat berbagai program beasiswa.

“Tinggal kita bagaimana kita memberikan akses itu. Maka saya ceritakan bagaimana kemudahan akses pendidikan, jaminan pendidikan oleh pemerintah, dan kemudian jangan ada pungli di sekolahan. Ini membangun integritas yang ada,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Ganjar mengajak seluruh santriwati di Indonesia untuk tekun belajar dan meraih pendidikan setinggi-tingginya dengan karakter yang kuat. Sehingga santriwati menjadi generasi unggul yang mampu mendorong perwujudan Indonesia Emas.

“Ini penyelenggaranya (acara seminar) pondok pesantren, pesantren sangat peduli sama pendidikan. Ini harus ketemu, menjadi suatu kebijakan, dan kita tinggal melaksanakan. Mereka punya kesadaran kok bonus demografi yang harus dirubah menjadi deviden agar bisa mendapat keuntungan di Indonesia,” katanya.

Back to top button