Ototekno

Deretan Mobil China Bermunculan di GIIAS 2023, Pabrikan Jepang Kian Tenggelam

Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 telah menjadi ajang yang mengundang perhatian besar, khususnya dengan banyaknya jenama baru asal China yang memasuki pasar otomotif Indonesia. Pada edisi ke-30 ini, pameran tersebut menjadi saksi pergeseran penting dalam industri otomotif nasional yang selama ini identik dengan pabrikan asal Jepang.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB),Yannes Martinus Pasaribu, menekankan hal tersebut menjadi perkembangan pasar otomotif Indonesia yang mencerminkan dinamika global. “Perdagangan internasional yang semakin terbuka telah memungkinkan merek-merek otomotif dari berbagai negara, termasuk China, masuk ke pasar Indonesia,” katanya, Senin (14/8/2023).

Gelombang Baru dari China

Brand otomotif China berbondong-bondong masuk ke pasar Indonesia, memberikan variasi dan pilihan luas bagi konsumen di tanah air. Dengan ekspansi agresif ke berbagai negara, termasuk Israel, produsen otomotif China membuktikan penerimaannya di tingkat global, serta pengembangan teknologi terkini.

China terkenal berani dalam investasi riset dan pengembangan teknologi baru, termasuk kendaraan listrik, otonom, dan konektivitas. Inovasi ini membantu mereka berkompetisi dengan merek lama yang sudah mapan.

“China 14 tahun berturut-turut, sebagai negara dengan penjualan mobil terbesar di dunia, melebihi gabungan pasar otomotif USA, Jepang, dan Eropa. Kini China memiliki sekitar 52 industri otomotif kelas dunia dan sebagian kecil sudah mulai merambah ke berbagai pasar dunia, termasuk Indonesia,” jelas Pasaribu.

Ekosistem Kendaraan Listrik

Pada ajang GIIAS 2023, brand China memperkenalkan kendaraan berbasis elektrik. Yannes mengatakan bahwa kehadiran ini akan menggairahkan ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Di era Internet of Things (IoT), mobil China menjadi yang paling canggih dalam memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen generasi baru. “Mereka memiliki potensi untuk mendapatkan pangsa pasar baru yang lebih besar lagi kedepannya,” tegas Yannes.

Kehadiran brand China tidak hanya memberikan pilihan kendaraan dengan harga baik dan desain menarik tetapi juga membawa dampak ekonomi positif bagi Indonesia. Dari pembukaan lapangan kerja, peningkatan investasi, hingga penggerakan sektor terkait, dampak ini menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.

Indonesia, dengan posisi strategis dalam pertumbuhan ekosistem EV global, memiliki peluang untuk memperluas ekspor dan mendatangkan devisa negara. Dalam konteks ini, peran pemerintah menjadi vital dalam menjamin kemitraan yang menguntungkan dengan perusahaan China dan memastikan transfer teknologi dan pengetahuan terjadi sesuai kepentingan Indonesia.

Melalui pameran seperti GIIAS, Indonesia menegaskan kesiapannya untuk menjadi pemain penting dalam ekosistem otomotif global. Dengan dukungan dan sinergi yang tepat, Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara maju dalam waktu yang cepat, dan menjadi bagian dari perubahan besar dalam industri otomotif global.

Back to top button