News

Demokrat: Utang Anies ke Sandiaga Sengaja Diungkit untuk Propaganda Politik

Selasa, 07 Feb 2023 – 19:02 WIB

Tuding Skenario Gelap Pemilu Mei 2024, Benny K Harman Irit Bicara - inilah.com

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K. Harman menyakini diungkitnya kembali persoalan utang-piutang, sebagai bagian dari upaya untuk menjegal langkah Anies Baswedan di Pemilu 2024. (Foto: Antara)

Perjanjian utang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyeruak beberapa hari terakhir. Isu ini dinilai sengaja dihembuskan oleh pihak yang menentang pengusungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sebagai bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K. Harman menyakini diungkitnya kembali persoalan ini, sebagai bagian dari upaya untuk menjegal langkah Anies di Pemilu 2024. Dengan cara menciptakan citra buruk terhadap mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Benny mengaku tidak heran, karena sudah banyak narasi negatif yang bermunculan lebih dulu sebelum isu utang-piutang ini. Di antaranya, tutur dia, politik identitas dan kasus korupsi yang coba menyeret Anies.

“Bagian dari agenda untuk membangun citra buruk tentang Anies. Dan ini bukan hanya satu saja, ada banyak masih kita akan (lihat di fenomena) politik selanjutnya, akan diwarnai dengan politik, produksi narasi yang dibangun oleh pesaing-pesaing atau lawan-lawan politik begitu,” terangnya di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Menurutnya, gerakan ini merupakan bukti nyata bahwa keberadaan Anies diperhitungkan oleh lawan-lawan politiknya. Ia menyatakan integritas dan komitmen Anies yang kuat tentang pluralisme, demokrasi dan pemberantasan korupsi, telah berhasil menciptakan kecemasan di kalangan pihak yang berseberangan.

Benny menegaskan, urusan utang-piutang tersebut tak perlu lagi persoalkan karena pihak terkait, yakni Sandiaga Uno, tak lagi mempersoalkannya. “Ya itu tidak perlu, kalau ada utang biasalah, jangan dibesar-besarkan. Menurut saya dari segi psikologi politik itu ada gambaran kekhawatiran, gambaran ketakutan, gambaran kecemasan. Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas bahkan sangat cemas apabila Anies jadi presiden,” tegas Benny.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengaku tak ingin melanjutkan permasalahan piutangnya dengan Anies Baswedan senilai Rp50 miliar, saat maju di Pilkada DKI 2017.

Sandiaga tak membantah dirinya sempat meminjami uang senilai Rp50 miliar saat keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu. Dia mengaku, tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.

“Setelah saya Salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini,” ucapnya saat menghadiri Harlah Seabad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Diketahui, isu utang antara Anies dan Sandiaga ini pertama kali dihembuskan oleh politikus Partai Golkar, Erwin Aksa. Kepada Akbar Faisal, Erwin mengungkapkan, bahwa Sandiaga sempat meminjami uang Rp50 miliar kepada Anies untuk logistik pemenangan di putaran pertama Pilkada DKI 2017. Ia pun mengaku, ikut menyusun draf isi perjanjian itu yang selanjutnya dibuat pengacara Sandi saat itu, Rikrik Rizkiyana.

“Intinya kalau tidak salah perjanjian utang piutang barangkali ya, yang pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman ke Pak Anies karena putaran pertama, ya namanya lagi tertatih-tatih,” tuturnya dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, baru-baru ini.

Back to top button