Market

Katanya Inflasi April Terjaga 0,25 Persen, BPS: Harga Beras di 9 Provinsi Naik Terus


Badan Pusat Statistik (BPS) mengeklaim harga beras mengalami penurunan atau deflasi, namun tidak berlaku di 9 provinsi ini. Harga beras tetap tinggi. Sedangkan inflasi April bertengger di level 0,25 persen.

Mungkin anda suka

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menerangkan, komoditas beras mengalami deflasi sepanjang April 2024, sebesar 2,72 persen secara bulanan alias month to month (mtm). Sebelumnya, beras mengalami inflasi sejak Agustus 2023. “Deflasi harga beras terjadi di 28 provinsi, 1 provinsi stabil. sementara di 9 provinsi lainnya masih mengalami inflasi,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Kesembilan provinsi yang harga berasnya masih mahal alias belum turun-turun, disebut Amalia, Papua Barat Daya, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau, Papua Barat, Papua, dan Maluku Utara.

Meski secara nasional terjadi panen raya, kata dia, tidak semua wilayah mengalami penurunan harga beras. “Kita bisa melihat sama-sama mengenai pola konsumsi beras yang bervariasi di antar wilayah,” ungkap Amalia.

Amalia menuturkan, pola tanam dan panen padi yang bervariasi antar wilayah telah menyebabkan perbedaan struktur permintaan dan suplai beras antar satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Selain itu, preferensi terhadap beras lokal juga memengaruhi pembentukan harga. Amalia mencontohkan, beras lokal seperti varietas beras Solok yang dikonsumsi masyarakat suku Minang di Riau dan sekitarnya atau varietas tertentu yang dikonsumsi masyarakat Kalimantan cenderung memiliki karakteristik inelastis.

Menurutnya, jika produksi dan permintaan beras lokal tidak seimbang, beras dari luar wilayah tersebut belum tentu dapat menekan harga beras lokal. “Pasokan beras dari luar wilayah di masa panen seperti sekarang tidak serta merta kemudian mampu menekan harga beras lokal tersebut,” jelasnya.

Kemudian, inflasi yang terjadi pada wilayah bukan sentra produksi beras seperti Maluku dan Papua, kata dia lebih dipicu oleh faktor pasokan dan juga distribusi. Setelah delapan bulan berturut-turut mengalami inflasi, beras mengalami deflasi pada 2024. Seiring meningkatnya produksi beras dalam negeri.

Kata Amalia, BPS mencatat, komoditas beras mengalami inflasi sebesar 2,72 persen dan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,12 persen pada April 2024. Tercatat, deflasi beras terjadi di 28 provinsi, harga beras stabil di 1 provinsi, dan 9 lainnya masih mengalami inflasi beras.

Back to top button