Market

Konflik Iran-Israel Munculkan Krisis Dunia, Pakar: Hati-hati Indonesia


Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Andalas (Unand), Maryam Jamilah menyatakan, jika konflik Iran-Israel meluas dan panjang, berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dikhawatirkan menggangu pasokan minyak dunia.

Mungkin anda suka

“Mengingat, baik Iran maupun Rusia merupakan pemasok minyak terbesar di dunia. Jika Iran dan Rusia menahan pasokan minyak mentah mereka, bakal terjadi kenaikan harga minyak mentah yang signifikan di pasar global,” kata Maryam kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu malam (14/4/2024).

“Ini akan berdampak langsung kepada harga bahan bakar di Indonesia. Ujung-ujungnya kembali memicu kenaikan harga atau inflasi. Otomatis, daya beli masyarakat semakin lemah,” sambung Maryam.

Selain itu, lanjut dia, gangguan pasokan minyak dapat berdampak negatif kepada stabilitas ekonomi serta politik secara keseluruhan.

Dan jangan lupa. kata dia, pasar modal Indonesia cukup sensitif terhadap ketidakpastian ekonomi global. Apalagi, kenaikan harga minyak dunia tak bisa dihindari. Bakal berdampak signifikan terhadap banyak sektor ekonomi, mulai dari naiknya bea transportasi, manufaktur, dan pertanian.

“Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi konsekuensi dari konflik yang meluas di Timur Tengah,” tegasnya.

Hal ini, kata Maryam, termasuk diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak dari negara-negara yang terlibat dalam konflik.

“Serta meningkatkan kerja sama regional untuk mengurangi ketegangan geopolitik dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas,” tuturnya.

Terpisah, Guru Besar HI dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengungkapkan kekhawatiran yang sama, Bahwa dampak perang kedua negara itu, semakin memperlambat pergerakan ekonomi dunia.

“Menurut saya, kalau ada dampak, maka dampaknya tidak hanya ke Indonesia, tapi ke seluruh dunia. Dampak yang paling nyata adalah pelambatan perekonomian dunia,” ucap Hikmahanto kepada inilah.com di Jakarta, Minggu malam (14/4/2024).

Pakar HI ini, menerangkan kuatnya potensi krisis mulai dari finansial hingga pangan dan supply chain berbagai komoditas, menghinggapi berbagai negara.

Hikmahanto benar. Saat ini saja, dua negara maju yakni Inggris dan Jepang sedang dilanda krisis. Menyusul China dan Amerika Serikat yang perekonomiannya mengalami kontraksi hebat.

“Termasuk harga minyak yang akan meroket bila perang skala besar terjadi. (Oleh karena itu, Indonesia harus mulai mempersiapkan diri dari sekarang). Kalau pertahanan kita harus selalu siap,” tandasnya.
    
 

Back to top button