News

Buruknya Kualitas Udara, Komisi IV Soroti Pengawasan KLHK terhadap Pabrik

Kualitas udara yang semakin kotor saat ini, terutama di DKI Jakarta mulai menjadi sorotan publik. Bahkan tak sedikit kalangan figur publik yang mulai meminta pemerintah untuk gerak cepat (gercep) mengatasi hal ini, karena mulai banyaknya yang terserang penyakit. 

Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan pun turut bersuara dan meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLHK) memperhatikan pabrik yang berada di sekitar Jakarta. 

“Asap dari pabrik industri juga menjadi salah satu polusi yang sangat fatal dan berdampak pada kualitas udara. Oleh karena itu, (saya) mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan evaluasi berkala terhadap pabrik untuk tetap mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dimiliki,” terang Daniel dalam keterangan yang diterima inilah.com, Selasa (15/8/2023). 

“Jika terbukti melanggar, Pemda harus berani ambil tindakan mencabut izin usahanya,” sambungnya. 

Tak hanya itu, legislator dari fraksi PKB ini juga menyebut bahwa Pemerintah harus memprioritaskan pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar batu bara dalam menjalankan operasionalnya. 

“Sebab, batu bara melepaskan sulfur dalam bentuk gas belerang dioksidan (SO2) yang juga, menghasilkan partikel karbon hitam dalam jumlah banyak yang berdampak buruk bagi kesehatan,” ujarnya. 

“DPR mendorong pemerintah daerah untuk menggalakkan sosialisasi ke pabrik-pabrik agar tidak menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Untuk pabrik-pabrik yang masih menggunakan bahan bakar dari batu bara harus diganti dengan gas,” tambah dia. 

Ia mengakui bahwa pembakaran batu bara selama satu abad terakhir ini, telah menyebabkan bumi menjadi lebih panas. 

“Bagi makhluk hidup khususnya manusia, partikel hasil pembakaran batu bara dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan,” imbuh dia. 

Oleh karena itu, dirinya pun akan turut mendalami masalah ini, ia menilai utamanya penyebab udara kotor ini akibat limbah polusi dari industri melalui cerobong asap. “Terlebih ditambah musim kemarau, yang membuat kualitas udara tidak tercuci,” pungkas Daniel.

Back to top button