News

Buntut Korupsi BTS-4G, Mahfud Berburu Dirut Bakti yang Baru

Keterlibatan Dirut Bakti, AAL dalam dugaan korupsi proyek BTS 4G senilai Rp8 triliun, membuat Plt Menkominfo Mahfud MD harus menunjuk dirut baru. Ternyata, tidak mudah.

Mahfud mengatakan, banyak yang mengajukan diri kepadanya untuk mengisi pos Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Dirut Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang ditinggalkan AAL. Karena AAL, sudah berstatus tersangka dan harus mendekam di rutan sebagai titipan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dari sekian banyak nama, Mahfud menyebut, tak ada yang lolos. Dia pun berharap, kalangan pakar atau profesional ikut mendaftar.

“Saya mengundang profesional, para ahli yang memenuhi syarat untuk turut mendaftar, menjadi Dirut Bakti. Nanti akan diumumkan Sekjen Kominfo,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Ia menerangkan, kaum profesional ahli tidak perlu khawatir akan dilibatkan secara hukum, terkait korupsi BTS-4G yang menyeret eks Menkominfo Khonny G Plate.
Mahfud menegaskan, hukum pertanggungjawaban itu akan dikenakan ke pelaku bukan pengganti. “Justru penggantinya diharapkan bisa membantu untuk melancarkan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Bakti ini,” imbuhnya.

Sesuai apa yang ditugaskan Presiden Joko Widodo kepadanya, Mahfud mengaku akan melanjutkan proyek pembangunan menara BTS-4G tersebut. “Karena itu merupakan bagian pelayanan terhadap masyarakat. Untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dalam berbagai bidang, dengan fasilitas komunikasi yang memadai,” jelas Mahfud.

Dengan itu, secara bersamaan ia mengatakan bahwa pihaknya akan membuka kembali pendaftaran kembali untuk melanjutkan program menara BTS demi kesejahteraan masyarakat. “Kini kami membuka lagi pendaftaran untuk mencari lagi dirut yangg bisa memenuhi syarat untuk institusi sebesar bakti ini,” pungkasnya.

Back to top button