Arena

Bulu Tangkis Cetak Rekor Terburuk di Asian Games, Waktunya PBSI Evaluasi Diri dan Mundur

Kegagalan tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022 tidak hanya menggagalkan target tiga medali emas tapi juga mencatatkan sejarah kelam nir medali untuk kali pertama sejak edisi 1962. Menanggapi hal ini, pengamat olahraga Fritz Simanjuntak menilai waktunya Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) untuk ‘sadar diri’.

Fritz menegaskan bahwa pengurus PBSI di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna harus sadar diri dan mengambil langkah pertanggungjawaban.

“Mereka tahu diri aja ngapain didesak-desak, ukurannya kan jelas. Kalau olahraga itu ukurannya paling jelas berhasil atau tidak berhasil,” ujar Fritz kepada inilah.com, Jumat (6/10/2023).

Dia memberikan contoh dari pelatih sepak bola ternama, Jose Mourinho, yang dipecat meskipun telah membawa Chelsea menjadi juara karena gagal membawa suasana damai di tim tersebut.

Fritz juga mengambil contoh dari almarhum Djoko Santoso, Ketua Umum PBSI pada periode 2008-2012, yang memilih tidak mencalonkan diri lagi setelah gagal mempersembahkan medali di Olimpiade London 2012. “Almarhum memilih berlapang dada,” kata Fritz.

Dengan Olimpiade yang akan datang, Fritz menilai ini adalah waktu yang tepat untuk PBSI melakukan introspeksi.

“Apalagi tahun depan sudah masuk Olimpiade. Nanti kalau dipikir Olimpiade yaudahlah, kita tunggu Olimpiade dulu lah, waktu pengurusnya diganti,” pungkas dia.

Kegagalan ini menjadi titik balik yang serius untuk PBSI dan juga untuk dunia bulu tangkis Indonesia secara umum. Perlu adanya evaluasi menyeluruh, mulai dari sistem pelatihan, manajemen tim, hingga kepengurusan PBSI itu sendiri untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Back to top button