Market

Bisnis Pinjol Makin Benjol, 19 Perusahaan Kena Batunya


Naga-naganya, bisnis pinjaman online alias pinjol di tahun naga kayu ini, meredup. Lantaran, banyak pinjaman yang macet. Atau mengalami Tingkat WanPrestasi 90 hari (TWP90) di atas 5 persen, ambang batas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Per November 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menyebut 19 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjol memiliki TWP90 di atas 5 persen.

Atas perkembangan ini, kata Agusman, OJK meminta kepada 19 perusahaan pinjaman online (pinjol) itu, segera mengirimkan action plan terkait dengan rencana penurunan nilai TWP di atas 5 persen.

Agusman menjelaskan bahwa setidaknya terdapat 4 faktor utama yang dapat mendorong tingkat kredit macet pinjol terus bertambah.

“Beberapa faktor terkait dengan perubahan TWP90 antara lain yaitu, pertama kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana sehingga dapat memengaruhi outstanding pendanaan dan besarnya pendanaan yang masuk dalam periode macet,” kata Agusman, dikutip Senin (15/1/2024).

Faktor kedua yakni kualitas credit scoring kepada calon penerima pinjaman dan ketiga, minimnya kualitas proses collection pinjaman yang sedang berjalan.

Terakhir, faktor banyaknya kerja sama dengan ekosistem seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit lainnya juga menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada kualitas kredit macet penyelenggara fintech P2P.

Seiring dengan hal itu, OJK mencatat hingga periode November 2023 terdapat 19 penyelenggara fintech P2P atau pinjol yang memiliki kredit macet di atas ambang batas 5%.

Hanya saja, Agusman tidak menyebut 19 nama pinjol yang dimaksud. Yang jelas, OJK telah meminta kepada penyelenggara pinjol untuk dapat mengirimkan action plan terkait dengan rencana penurunan nilai TWP itu.

“OJK telah meminta kepada Penyelenggara untuk mengirimkan action plan terkait dengan rencana penurunan nilai TWP di atas 5% dan saat ini masih proses monitoring,” pungkasnya.
 

Back to top button