Market

Menteri Etho Tegaskan BUMN Siap Perkuat Industrialisasi Pangan

Menteri BUMN Erick Thohir atau Etho mengatakan BUMN siap mengoptimalisasi industri dan kerjasama di sektor pangan demi kedaulatan pangan Indonesia. BUMN, menurut Etho, sudah mulai secara aktif mengajak kerjasama demi mengamankan pasokan bahan-bahan pangan utama.

Salah satu contohnya adalah membuat kerja sama yang berkaitan dengan program-program mengurangi stunting di Indonesia, antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu.

Khusus pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor. Langkah konkret yang Etho lakukan antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag.

“Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerjasama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu,” ujar Menteri Etho usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Dia mengatakan saat melawat ke Belanda, Frisian Flag ingin investasi 8.000-12.000 sapi. Menurutnya, hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai. “Jadi kedaulatan pangan pun harus dipikirkan,” ujarnya.

Dia mengatakan salah satu tugas BUMN saat ini adalah mewujudkan hal itu agar industri pangan nasional makin kuat.

Etho pun kembali menegaskan komitmennya terhadap ketahanan pangan nasional usai menghadiri grand opening Sarinah Duty Free di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (1/2/2023) sore.

“Industrialisasi untuk pangan dan turunannya itu perlu dipastikan karena penduduk kita 270 juta atau 280 juta, artinya makin banyak memerlukan ketahanan pangan, seperti susu, daging masih impor, terus kita mesti diamkan, tidak,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Etho, BUMN terus bergerak mencari kemitraan dengan produsen luar negeri seperti perusahaan pangan asal Qatar, Baladna Farm dan Frisian Flag dari Belanda.

Dia menyampaikan kedua perusahaan itu sangat antusias bekerja sama dengan Indonesia. Terlebih, pendapatan usaha terbesar Frisian Flag berasal dari market Indonesia.

“Susu kan 80 persen impor, artinya kalau bisa kita tekan impor jadi produksi di sini kan bagus, toh Frisian Flag marketnya juga di sini,” katanya.

Etho menyampaikan pola kerja sama nantinya tak hanya melibatkan BUMN, melainkan juga menggandeng para peternak dan juga private sector. Hal ini bagian dalam penguatan ekosistem pangan nasional.

“Contohnya private sector yang bagus ada Cimory, industrialisasi pangan harus terjadi, kalau tidak nanti petani dan peternak kita terus tergerus, itu yang kita bangun ekosistem, supaya kenapa kita bermitra yang saling menguntungkan,” katanya.

Back to top button