Empati

Berantas Buta Huruf Alquran, JUFI Tebar Wakaf Mushaf

Jurnalis Filantropi Indonesia (JUFI) terus bergerak dalam memerangi buta huruf Alquran. Digagas wakaf Alquran yang untuk tahap baru didistribusikan di dua tempat

Pertama, di TPQ Nurul Ummah dan Pesantren Darul Aulya Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) setempat. Kedua, bertempat di TPA  Nurul Jannah, letaknya pinggir rel kereta kereta api, kawasan Pejompongan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Penyerahan wakaf Alquran yang kedua dilaksanakan pada Jum’at (8/9/2023), menggandeng para wakif, diantaranya Lusiani Nurkholis dan Rakka Nakula Saleh.

Menurut Lusiani, Alquran yang diwakafkan salahsatunya ke sekitar pinggiran rel kereta Api Tanah Abang. Tujuannya agar menciptakan masyarakat yang pandai membaca Alquran. “Jangan sampai ada yang buta huruf Alquran,” kata Lusiani di Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Oleh karenanya untuk memudahkan distribusi Alquran, generasi millenial ini menggandeng Jufi.

Ketua Jufi, Wiyanto menjelaskan pemberantasan buta huruf Alquran menjadi program prioritas. Sebab, Alquran merupakan sumber pegangan dan pedoman bagi umat Islam. “Diharapkan mereka yang menerima wakaf Alquran dapat mengamalkan ajaran Islam,” katanya.

Untuk menuju pengamalan Alquran, kata mantan jurnalis Inilah.com ini, bisa dimulai dengan belajar membaca Alquran.

“Harus tahu makharijul huruf (huruf-huruf yang keluar dari mulut), tajwidnya, tata cara baca Alquran yang benar. Lebih jauh setelah itu, dapat memahami kandungannya melalui penjelasan ulama di kitab-kitab tafsir mu’tabar,” jelas Gus Anto, sapaan akrabnya.

Back to top button