News

Bentrokan di Pulau Rempang, Panglima TNI Kirim Tim Puspom

Bentrokan di Pulau Rempang, Panglima TNI Kirim Tim Puspom

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (Foto: Dok Puspen TNI).

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim tim untuk menyelidiki dugaan keterlibatan prajuritnya dalam kasus sengketa tanah di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Menurutnya, penurunan tim ini untuk memeriksa terkait keterlibatan anak buahnya baik dari konflik antar masyarakat, mafia tanah dan lainnya.

“Hari ini kami turunkan Danpuspom TNI ke Batam untuk memeriksa ada tidak keterlibatan TNI di situ,” kata Yudo kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Yudo menegaskan jika nanti dalam hasil penyelidikannya terdapat prajurit yang terlibat, maka ia  akan langsung proses ke ranah hukum. “Kalau terlibat, terbukti, ya proses hukum,” ujarnya, menegaskan.

Ia mengaku telah menerima laporan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsekal Muda TNI Agung Handoko juga telah mengirimkan tim gabungan untuk Satuan Tugas POM TNI ke Pulau Rempang.

Sementara itu, terkait situasi keamanan di Pulau Rempang, Panglima TNI menyampaikan posisi prajurit TNI tetap hanya membantu tugas polisi. “Sudah dari awal kami sampaikan kepada pangdam maupun pangarmada, danlantamal, danrem di sana, TNI yang di sana (Pulau Rempang) sifatnya perbantuan kepada Polri,” kata Laksamana Yudo.

Diketahui, sejumlah kelompok masyarakat di Pulau Rempang bentrok dengan polisi pada Kamis (7/9/2023) minggu lalu, karena warga menolak pengukuran lahan untuk pembangunan Rempang Eco-City dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.Proyek ini merupakan kawasan industri, perdagangan hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia.

Pada wilayah ini juga akan dibangun pabrik kaca dan panel surya, yang disebut menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah China. Nilai investasi yang masuk pada proyek ini ditaksir mencapai Rp175 triliun dan bisa terus meningkat hingga Rp361 triliun.

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button