News

Benarkah Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter Seperti Klaim Prabowo?


Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia kekurangan dokter sekitar 140 ribu, dimana jumlah fakultas kedokteran di Indonesia berjumlah 92 fakultas. Hal ini ia utarakan saat debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Minggu (4/2/2024).

“Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia, kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara, kita akan menambah fakultas kedokteran yang ada di Indonesia, dari yang sekarang 92, kita akan membangun 300 Fakultas Kedokteran” kata Prabowo

Apakah benar Indonesia butuh 140 ribu dokter, seperti yang diutarakan oleh Prabowo?

Penelusuran Fakta

Menurut data Kementerian Kesehatan yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 93 Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia, 18 di antaranya menyelenggarakan program studi dokter spesialis. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 1000 populasi penduduk diperlukan satu dokter.

Sementara itu, menurut dinas kesehatan, Indonesia baru memiliki 110 ribu dokter sehingga butuh 160 ribu lulusan kedokteran dari 92 Fakultas Kedokteran. Untuk mencapai ini kita butuh 14 tahun. Maka dari itu, rasio jumlah dokter di Indonesia masih lebih rendah dari standar ideal WHO, meninjau data tahun 2022 dengan membandingkan data jumlah dokter dan total jumlah penduduk Indonesia.

Berdasarkan penelusuran, dapat disimpulkan bahwa apa yang di sampaikan oleh Prabowo Subianto kurang sesuai dengan fakta di lapangan.

Merujuk data di atas, dapat diasumsikan bahwa Indonesia butuh sekitar 275 ribu dokter untuk jumlah populasi saat ini. Dari jumlah dokter saat ini, Indonesia masih kekurangan sekitar 165 ribu dokter.

Back to top button