News

Bawaslu: Tak Ada Aturan yang Wajibkan IDI Terlibat di Tes Kesehatan Capres-Cawapres

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja angkat bicara soal tidak dilibatkannya  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam tes kesehatan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres – cawapres).

“Wah permasalahan itu kami komunikasikan dulu dengan teman-teman Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasti ada pertimbangan oleh teman- teman KPU kenapa seperti itu,” kata Bagja saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).

Meskipun begitu, Bagja tak mempermasalahkan persoalan keterlibatan IDI tersebut. Sebab, ia menilai tak ada aturan yang mewajibkan untuk itu.

“Ada keharusan atau tidak? Itu pertanyaannya. Kalau sesuai aturan jika tidak ada keharusan ya enggak masalah,” imbuhnya.

Secara terpisah, Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, mendorong proses penilaian dan pemeriksaan tes kesehatan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pilpres 2024 harus independen dan imparsial.

Pemeriksaan Kesehatan tersebut menggunakan Panduan Teknis Penilaian Kemampuan Rohani dan Jasmani Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik lndonesia, yang disusun oleh PB lDl bersama beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis terkait yang berada di bawah naungan lkatan Dokter lndonesia.

Panduan tersebut juga telah dicatatkan pada Hak Cipta di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Rl dengan No. 000499341.

Prof DR Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, Mantan Ketua Tim Pemeriksa Capres dan Cawapres dalam Pilpres 2014 menyampaikan, presiden dan wakil presiden adalah warga negara pilihan yang memiliki tanggung jawab yang besar sehingga memerlukan status kesehatan tertentu (jasmani dan rohani) agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya, demi kepentingan negara dan bangsanya.

“Status kesehatan tersebut di atas harus dinyatakan oleh suatu tim medis yang profesional dan impartial (assessing physicians) yang dibentuk secara resmi dan khusus untuk itu, yang anggotanya terdiri dari para dokter ahli yang kompeten dan memiliki kredibilitas tinggi di lingkungan profesinya,” kata Zubairi Djoerban, Jakarta, Sabtu (21/10/20
 

Back to top button