News

Bawaslu Selidiki Pelanggaran Kampanye Capres-cawapres Saat Ambil Nomor Urut

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menemukan adanya ajakan memilih dari para calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) dalam pidatonya usai pengundian nomor urut peserta Pilpres 2024, Selasa (14/11/2023) malam.

“Iya itu ajakan memilih. Ajakan memilih, ada,” kata Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Menurutnya, saat ini belum masuk pada masa kampanye sehingga semua pihak tidak boleh melakukan ajakan. Masa kampanye Pemilu 2024 baru akan dimulai pada 28 November 2023.

“Seharusnya ya kampanye itu ada tiga kan. Pertama ada subjek, peserta pemilu, ada tim yang ditunjuk. Kemudian upaya untuk meyakinkan. Ketiga menawarkan visi-misi atau program,” imbuhnya.

Namun, Bagja mengaku masih akan mengkaji kembali untuk memastikan indikasi pelanggaran pada pidato para capres tersebut. Sebab Bawaslu tidak dapat langsung menindak peserta pemilu tanpa melakukan kajian terlebih dahulu.

“Kita lihat nanti lah. Kan masuk LHP namanya, laporan hasil pengawasan, masuk ke form A. Laporan kami, bisa temuan bisa ini, kita lihat dugaannya apa, dan kami juga tidak bisa, misalnya ya menentukan langsung (pelanggaran) kan enggak pas juga,” jelas Bagja.

Sebagai informasi, ketika para capres-cawapres melakukan sambutan usai pengundian nomor urut, mereka sempat menyampaikan pidato singkatnya. Namun dalam pidato tersebut diduga ada unsur ajakan untuk memilih.

Salah satu contohnya, ketika cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dari Koaliis Perubahan yang mengajak memilih paslon nomor urut melalui pan

“Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu. Kalau ingin maju pilihlah nomor satu,” kata Cak Imin di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.

Tidak hanya itu, palson dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga melontarkan pantun yang serupa.

“Hukum yang tegak harapan kita, sejahtera merata di depan bersama. Ganjar Mahfud pilihan kita, Gotongroyong pilih nomor tiga,” ucap Mahfud MD.

Back to top button