News

Bawa-bawa Anies, Bawaslu Tegaskan Video Azan Ganjar Bukan Kampanye

Bawa-bawa Anies, Bawaslu Tegaskan Video Azan Ganjar Bukan Kampanye

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat ditemui usai RDP bersama Komisi II DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023). (Foto: Inilah.com/Vonita).

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah memastikan tidak akan menindak dugaan politik identitas dan kampanye terselubung terkait polemik tampilnya bacapres Ganjar Pranowo di tayangan azan salah satu stasiun televisi.

Selain enggan menindak, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja malah membawa-bawa nama bacapres Anies Baswedan. Menurutnya, persoalan antara Ganjar dan Anies memiliki kemiripan, sama-sama dituduh melakukan kampanye.

“Sama kayak Mas Anies kan kemarin yang dulu ada perkara itu, kan saya ingatkan saya imbau kepada semuanya. Mereka ini peserta pemilu tidak? Kemudian untuk meyakinkan, meyakinkannya dimana?” kata Bagja di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Sekadar informasi, pada Maret lalu, Anies sempat diadukan ke Bawaslu karena safari-safari politiknya dituduh sebagai bagian dari curi start kampanye. Kala itu Bagja tidak menilai kegiatan Anies sebagai curi start kampanye, aktivitas politik tersebut dipandangnya semacam akselerasi biasa.

Kemudian, Bagja menjelaskan, bahwa tindakan yang disebut kampanye adalah dengan menawarkan visi misi dan program kerja peserta pemilu dalam tayangan tersebut. Ditambah, lanjut Bagja, mereka juga turut menunjukan citra diri. “Itu tiga hal yang harus dipenuhi untuk membuat itu kampanye,” ujarnya.

Bagja menyebut, ketiga hal tersebut sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) yang menyatakan bahwa ‘Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak pihak lain yang ditujuk oleh Peserta Pemilu untuk menyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilih’.

Diketahui, bacapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo diduga memainkan politik identitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dugaan ini menyeruak seiring munculnya sosok Ganjar dalam sebuah tayangan azan salah satu stasiun televisi milik pucuk pimpinan Partai Perindo, Hary Tanoe.

Dalam video yang dilihat, tayangan azan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.

Tayangan ini pun menuai banyak kritik. Direktur Democray and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Bawaslu tegas menyikapi munculnya sosok bakal Capres Ganjar Pranowo dalam tayangan azan di televisi. Sebab kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut diduga melanggar aturan karena memainkan isu politik identitas jelang Pilpres 2024.

“KPI dan Bawaslu melakukan tindakan tegas, serius serta tidak banyak bertele-tele karena kedua lembaga tersebut memiliki kewenangan untuk menindak potensi dugaan pelanggaran tersebut,” kata dia kepada Inilah.com di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button