News

Ribuan Umat di Kalsel Doakan Warga Rempang, UAS: Tidak Ada Senjata Selain Doa

“Turunkan Pertolongan-Mu Ya Allah,” ujar Ustaz Abdul Somad dari atas panggung saat berdakwah sekaligus mengajak ribuan jemaah di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ikut mendoakan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

UAS, sapaan akrabnya, mengaku prihatin atas peristiwa yang dialami oleh warga Rempang. Terlebih lagi dengan tindakan aparat keamanan terhadap warga yang menolak pengembangan lahan di atas tanah Rempang menjadi Rempang Eco-City.

Pria berdarah melayu ini mengajak umat untuk turut serta mendoakan kampung tua di Rempang yang kesehariannya sebagai nelayan agar tidak kehilangan tempat tinggalnya. Karena saat ini hanya dengan berdoalah bantuan yang bisa dilakukan untuk warga Rempang.

“Tidak ada senjata kita yang lain, selain doa. Doa senjatanya orang beriman,” katanya.

Video tersebut beredar melalui media sosial, baik Youtube, Instagram, maupun X (Twitter). Dalam video tersebut, tampak UAS mengenakan kemeja koko, bercelana hitam dan peci hitam sangat berapi-api membela warga Rempang lepas dari masalah.

Dengan dipayungi oleh salah seorang jemaahnya, UAS juga menyinggung orang-orang yang saat ini tengah memamerkan kekuasannya. Padahal kekuasaan sempurna hanyalah milik Allah SWT.

“Kita tak ada kuasa, Yang Maha Kuasa Allah. Orang-orang yang engkau titip secuil kekuasaan sedang menunjukkan kuasanya. Ya Allah, tunjukkan kuasa-Mu,” teriaknya seraya diamainkan ribuan jemaah yang hadir.

Menurutnya, saat ini warga Rempang saat ini sedang kesusahan dan hampir kehilangan tempat tinggalnya. Padahal mereka telah turun temurun tinggal di tanah kelahirannya sebeleum Indonesia merdeka dari penjajah.

“Mohon jemaah berdoa. Bacakan Yasin, bacakan Al Fatihah, untuk saudara kita di Rempang,” ajaknya.

Diketahui, pulau Rempang akan dibangun Rempang Eco City, salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023. Pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.

Proyek ini merupakan kawasan industri, perdagangan hingga wisata terintegrasi yang ditujukan untuk mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia. Pada wilayah ini juga akan dibangun pabrik kaca dan panel surya, yang disebut terbesar kedua di dunia setelah China. Nilai investasi yang masuk pada proyek ini ditaksir mencapai Rp175 triliun dan bisa terus meningkat hingga Rp361 triliun.
 

Back to top button