News

Bantah Ejek Prabowo, Adian Napitupulu: Saya hanya Sampaikan Fakta

Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu membantah dirinya dinilai telah mengejek Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, perihal ucapannya yang menyebut Prabowo bukan lawan sepadan bagi Ganjar.

Adian berpandangan apa yang disebutnya soal Prabowo merupakan fakta yang tidak bisa dinafikan. “Kalau menyampaikan kebenaran dianggap sebuah ejekan, lalu yang bukan ejekan yang mana gitu loh,” jelas dia di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Ia pun heran bila ada pihak yang tersinggung dengan pengungkapkan sebuah fakta. Seharusnya pihak yang tersinggung tersebut berhak marah, bila yang ia sampaikan adalah sebuah kebohongan. Karena, sambung dia, memang Prabowo selalu kalah dalam pilpres.

“Saya juga bingung dengan tersinggungnya mereka pada proses sejarah yang mereka lewati. Ada unsur fitnah tidak dalam pernyataan saya? Enggak, ya sudah selow saja. Ada adu domba enggak? Enggak, slow saja. Ada unsur diskriminatif enggak? Enggak, slow saja. Kenapa harus marah-marah,” lanjutnya.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan dirinya siap maju pada Pilpres 2024, meskipun ia sudah pernah tiga kali mengalami kekalahan secara beruntun. Ia menegaskan dirinya tidak kenal kata menyerah.

Pernyataan ini dia sampaikan saat pidato dalam reuni akbar dan halal bihalal bersama ribuan purnawirawan yang digelar oleh Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) di JEC Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).

“Ada yang mengejek saya, Prabowo sudah beberapa kali kalah masih maju lagi. Dia tidak tahu, bahwa Prabowo Subianto adalah pejuang Merah Putih. Saya dididik pertama kali menjadi prajurit oleh pelatih, senior saya, angkatan 45 untuk tidak kenal menyerah. Panutan kita adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman. Dan beliau ajarkan jangan sekali-kali menyerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Prabowo menuturkan, bagi yang masih mengejeknya karena kembali maju di Pilpres 2024, harus mengetahui sosok dirinya yang sesungguhnya. Di matanya kalah atau menang dalam sebuah kontestasi adalah hal biasa.

“Jadi, yang mengejek saya, saya katakan Prabowo jatuh tapi Prabowo bangkit lagi. Karena tidak ada kata menyerah dalam diri seorang pejuang. Menang kalah biasa, bahkan mati dalam pertempuran kita siap. Selama tenaga kita diperlukan untuk negara, selama itulah kita harus berjuang dan yakin,” tegasnya.

Back to top button