Market

Bank Jatim Kantongi Laba Bersih Rp815 Miliar di Semester I-2022

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja 14,08 persen pada semester I-2022, dengan aset mencapai Rp108,93 triliun. Sementara laba bersih mencapai Rp815 miliar atau tumbuh 1,49 persen (yoy).

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menyampaikan terima kasih kepada seluruh insan Bank Jatim atau biasa disebut Jatimers, yang telah bekerja keras hingga Bank mencapai usia yang ke-61.

“Semoga ke depan Bank Jatim mampu mewujudkan impian untuk menjadi BPD nomor 1 di Indonesia, dan dengan tagline HUT kita bertema Sat Set Wat Wet, merupakan semangat untuk lebih responsif dan tanggap dalam menyongsong perubahan yang cepat pada era digital saat ini,” kata dia dalam siaran pers kegiatan HUT ke-61 Bank Jatim di Surabaya, Minggu (21/8/2022).

Busrul meminta, para insan Jatimers harus berani bertransformasi untuk keluar dari zona nyaman, sehingga mampu menciptakan inovasi yang dapat menunjang kinerja secara keseluruhan.

Dalam kesempatan ini, ia memaparkan pencapaian lainnya berupa pertumbuhan variabel seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) 16,41 persen (yoy) pada semester I-2022 yaitu sebesar Rp94,90 triliun.

Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 2,21 persen (yoy) atau sebesar Rp43,54 triliun.

“Pertumbuhan kinerja yang terus terjadi selama lima tahun terakhir ini juga menjadi motivasi kami untuk terus meningkatkan kinerja di masa mendatang, dan menjadi bukti bahwa kami dapat menjawab tantangan yang cukup berat beberapa tahun terakhir,” kata dia.

Sementara itu, terkait HUT ke-77 RI, Bank Jatim juga menggelar beberapa lomba dengan total hadiah sebesar Rp45 juta, yang diikuti para pegawai dan masyarakat umum, untuk menunjukkan semangat kemerdekaan.

Lomba itu, mulai dari e-sport, hingga lomba band antarpelajar se-Jawa Timur yang diadakan untuk mencari para bibit bibit unggul para gamer dan talenta band di Jawa Timur.

“Saat ini e-sport sendiri merupakan cabang olahraga yang sudah menjadi industri bisnis yang berpotensi untuk membangkitkan ekonomi, sedangkan industri musik yang sudah mulai menggeliat pascapandemi juga menjadi alasan utama kami mengadakan festival band antarpelajar,” kata dia.

Back to top button