News

Autentiknya Salam Empat Jari, Rakyat Mulai Vulgar Tunjukkan Penolakan terhadap Paslon 02


Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan menilai keresahan publik terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, semakin vulgar ditunjukkan melalui gerakan pose salam empat jari.

Mungkin anda suka

“Gerakan salam empat jari ini dalam penilaian saya, autentik. Gerakan itu harus dibaca sebagai gerakan penolakan atas paslon 02,” kata Halili kepada inilah.com saat dihubung di Jakarta, dikutip Rabu (31/1/2024).

Gerakan serupa juga sebenarnya sudah dilakukan dalam bentuk hashtag #kamimuak yang sempat viral juga di media sosial. “Namun, gerakan #kamimuak lebih soft, juga tidak langsung (mengarah pada Paslon 02),” ujarnya.

Ia menyatakan, dengan gerakan unjuk empat jari ini, publik yang diwakili netizen menyampaikan pesan yang lebih eksplisit untuk menolak paslon 02.

“Catatan soal Putusan MK No 90 tentu menjadi perhatian publik, soal etika, soal dinasti dan lain-lain. Catatan publik soal (rekam jejak) Prabowo dalam bidang HAM juga menjadi faktor yang mendorong gerakan empat jari tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya, salam empat jari banyak digaungkan oleh masyarakat di media sosial atau netizen, utamanya di X (Twitter). Salam pose empat jari ini menjadi sebuah ajakan dan cara berekspresi rakyat untuk memilih Paslon 01 atau 03, asal jangan Paslon 02, Prabowo-Gibran.

Dikutip melalui akun @gitaputrid salam empat jari ini memiliki makna sebagai simbol untuk menghendaki koalisi gabungan antara 01 dan 03 atas kehendak rakyat, bukan kehendak elite. Kemudian simbol membela sila ke-4 Pancasila, isyarat internasional untuk meminta pertolongan atau pertanda bahaya, bahkan simbol asa kekuatan politik baru yang lebih progresif untuk melawan oligarki dan politik dinasti.

Oleh karena itu, gerakan ini juga melarang rakyat Indonesia untuk golput, karena dianggap sama saja memberi suara pada kubu paslon 02. Publik menyadari bahwa untuk mengalahkan Paslon 02 maka dibutuhkan solidaritas yang lebih besar dari rakyat.

Back to top button