Kanal

Kelompok Usia Sekolah Paling Berisiko Terkena Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut

Survei SKRT-SKN mengungkapkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama untuk 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonensia dengan prevalensi 61 persen, dan kelompok usia sekolah merupakan usia yang paling rentan terkena masalah Kesehatan gigi dan mulut.

“Anak usia 8-11 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya masalah gigi permanen karena usia tersebut adalah masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen,” kata Dr.drg. Hananto Seno, Sp BMM(K),MM, FICD, ketua nternational College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, seperti mengutip dari siaran pers, Jakarta, Jumat (03/11/2023).

Masih menurutnya, sebanyak 89 persen anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut.

Dengan demikian tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut pada masyarakat, dalam hal ini anak-anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting.

“Menyikat gigi merupakan salah satu cara mudah untuk mencegah dan mengurangi angka masalah kesehatan gigi dan mulut kedepannya,” tambahnya.

Karena itu, Formula bersama International College of Dentists (ICD), dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar aksi sosial edukasi dan pengobatan gigi dan mulut gratis di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

 Sekitar 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar sekabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang diadakan oleh International College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Kuningan.

Melanjutkan komitmen Formula, produk oral care asli Indonesia, untuk mengurangi masalah gigi dan mulut di Indonesia, kami bersama ICD dan PDGI dan Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar bakti sosial di Kabupaten Kuningan.

“Tahun lalu kami melakukannya di pulau Lombok, dengan peserta sekitar 5.000 pelajar, dan tahun 2023 di Kabupaten Kuningan ini kami menargetkan 10.000 pelajar dan 5.000 masyarakat umum,” kata Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care).

Untuk edukasi para pelajar menggunakan metode “EGGSPERIMEN”. Sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar.

Back to top button