News

Anwar Ibrahim Dipastikan Jadi PM Baru Malaysia, Akan Dilantik Sore Ini

Kamis, 24 Nov 2022 – 13:22 WIB

Anwar Ibrahim Pm Malaysia

Pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, dipastikan akan ditunjuk sebagai perdana menteri (PM) baru Malaysia. (AP Photo/Vincent Thian)

Pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, dipastikan akan ditunjuk sebagai perdana menteri (PM) baru Malaysia. Mengutip Reuters, kabarnya Anwar akan dilantik oleh Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Kamis (24/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat atau 16.00 WIB.

Peluang Anwar menjadi kepala pemerintahan negeri jiran itu makin menguat tatkala koalisi Barisan Nasional (BN) mengisyaratkan akan mendukungnya sebagai PM. Langkah tersebut bakal membalikkan keputusan bekas koalisi penguasa Malaysia itu sebelumnya untuk tetap netral, dan berpotensi membantu menyelesaikan kebuntuan politik pascapemilu.

“Barisan Nasional mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintahan persatuan yang tak dipimpin oleh Perikatan Nasional (PN) untuk memastikan pemerintahan yang stabil dan makmur,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Maslan, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (24/11/2022).

Partai UMNO merupakan anggota utama dari koalisi BN.

Pada Sabtu (19/11/2022) lalu, Malaysia menggelar pemilu parlemen. Namun, tak ada partai atau koalisi partai politik yang mengantongi suara mayoritas.

Menurut konstitusi Malaysia, untuk bisa membentuk kabinet baru koalisi atau partai politik harus mengantongi 112 suara dari 222 total kursi parlemen.

Koalisi Perikatan Harapan (PH) pimpinan Anwar Ibrahim meraih suara 82 kursi, terbanyak dalam pemilu. Sementara itu, koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dinakhodai Muhyiddin Yassin mendapat 73 kursi dan koalisi Barisan Nasional (BN) memperoleh 30 kursi.

Sehari setelah pemilu, Muhyiddin mengklaim mendapat dukungan dari dua kubu yang lebih kecil, yakni Sabah dan Sarawak. Kursi yang ia dapat pun bertambah menjadi 101, tetapi ini belum mencapai ambang batas.

Menanggapi kondisi semacam itu, Raja Abdullah memberikan batas waktu kepada kedua kubu untuk membentuk mayoritas dan menyerahkan nama calon PM hingga Selasa (22/11/2022) siang. Namun, mayoritas tak kunjung terbentuk.

Raja kemudian memanggil Anwar dan Muhyiddin ke Istana Negara, tetapi cara ini juga tak menuai hasil. Dalam pertemuan tersebut, Raja sempat mengusulkan agar Muhyiddin dan Anwar membentuk pemerintahan bersama. Namun, Muhyiddin menolak.

Sementara itu, Anwar mengungkapkan dalam pertemuan itu Raja menegaskan harus ada kerja sama seluruh partai agar terbentuk pemerintahan yang kuat.

Pada Rabu (23/11/2022) kemarin, Raja Abdullah kembali memanggil 30 politisi koalisi BN untuk menentukan PM baru. Hari ini, Kamis, ia berdialog selama sekitar tiga dengan para sultan yang memimpin sembilan negara bagian di Malaysia.

Back to top button