Hangout

Anda Perokok? Sudah Coba Layanan Berhenti Merokok?


Meski banyak racunnya, rokok tetap jadi ‘pelengkap’ bagi mereka yang menghisap tiap batangnya, menyemburkan asapnya tinggi-tinggi ke udara.

Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.

Bagi anda perokok aktif, sadarkah anda bahwa ada layanan konsultasi gratis untuk berhenti merokok?

Mungkin jika gambar-gambar mengerikan yang menunjukkan efek samping dari rokok, jelas sudah terpampang pada tiap bungkus rokok yang anda beli. Tapi tulisan layanan konsultasi berhenti merokok yang tertulis, apakah anda menyadarinya?

Dalam pemberitahuannya di tiap bungkus rokok, disertakan nomor layanan untuk berkonsultasi. Layanan ini bebas pulsa alias gratis.

Namun, saat Inilah.com menghubungi nomor tersebut, dijawab dengan pesan suara, bahwa layanan konsultasi berhenti merokok dihentikan sejak Januari 2024. Tidak ada penjelasan kenapa layanan tersebut berhenti.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eva Susanti kepada Inilah.com menjelaskan alasan pemberhentian layanan tersebut.”Ya layanan berhenti merokok di nomor 08001776565 ditutup bulan januari sampai dengan  februari 2024 karena alasan proses tender pengadaan. Layanan berhenti merokok ini dilaksanakan pihak ketiga,” ujar Eva.

Eva menyebut layanan tersebut aktif kembali pada 5 Maret 2024. Namun hingga hari ini (Kamis, 6/3), layanan tersebut masih dijawab pesan suara.

post-cover

Sementara dalam laporannya, Eva menyebut layanan konsultasi berhenti merokok ini cukup banyak di akses. Selama tahun 2016 hingga 2023, panggilan masuk dari masyarakat yang menghubungi layanan berhenti merokok di nomor 0800-177-6565 mencapai 833.505 klien.”Dari klien tersebut, sekitar 16.164 klien (2 %) yang mengikuti konsultasi berhenti merokok,” kata Eva.

Eva menjelaskan, setelah perokok menghubungi layanan berhenti merokok, mereka akan mendapatkan pendampingan hingga pemantauan lebih lanjut melalui layanan telepon itu.”Kami hubungi kembali selama 7 kali dalam 1 tahun untuk memantau program berhenti merokoknya. Sekitar 6.846 klien yang berhasil dihubungi untuk mengikuti pendampingan dan sebanyak 2.357 klien mengatakan sudah berhenti merokok (34 %),” tutur dia.

Sementara data pada bulan Desember 2023 yang diterima Inilah.com, selama 31 hari ada 8.985 telepon masuk. Sayangnya dari jumlah tersebut, sebanyak 23,98% tidak serius berhenti merokok.

Sementara mereka yang siap berhenti merokok angkanya hanya 1,69% atau kurang lebih 152 klien.

Selain memberikan konseling dan pemantauan, Kemenkes juga melakukan integrasi dengan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) di setiap daerah di Indonesia.”Dimana dalam tugasnya konselor juga mengarahkan klien untuk berkunjung ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait program berhenti merokoknya,” ujar Eva.

Back to top button