News

Ancaman Potong Gaji Jadi Motif Pelaku Bunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi

Pihak kepolisian mengungkap motif pembunuhan bos ayam goreng MIM (29) tepung di Bekasi oleh dua karyawannya adalah karena dendam. Sebab dua karyawan yakni HK (21) dan MA (14) membunuh MIM karena kesal atas ucapan bosnya tersebut.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa dari pengakuan pelaku, mereka membunuh MIM karena sakit hati dengan ucapan korban. Atas dasar tersebut dua pelaku itu merencanakan pembunuhan terhadap korban.

“Hari ketiga itu sudah mulai ada perencanaan. Karena itu, tadi keterangan Tersangka sakit hati, dikata-katain. Hari ketiga, keempat belum, hari kelima baru eksekusi,” kata Hengki saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula, menjelaskan para tersangka mengaku sakit hati karena korban mengancam akan memotong gaji kedua pelaku tersebut.

Padahal pelaku merasa gaji yang mereka terima selama ini sudah sangat kecil yakni sebesar Rp25.000 sebagai uang makan per hari. Sehingga jika ditotal selama sebulan para pelaku mendapatkan gaji sebesar Rp1,25 juta.

Namun, MIM sebagai bos dan juga korban sempat mengancam akan memotong gaji keduanya menjadi Rp1 juta. Alasan korban memotong gaji dua karyawannya itu karena menilai pekerjaan mereka tidak sesuai ekspektasi.

“Pas lihat korban menyampaikan ‘ya sudah, kalau gini kerjamu, nanti digaji saja Rp 1 juta’,” kata Beni.

“Mungkin melihat kerjanya nggak bagus dan sebagainya, sehingga korbannya ngomong bahwa ‘kalau kerjanya kayak gini kamu saya gaji Rp 1 juta saja’,” imbuhnya.

Karena kalima itulah membuat dua karyawan korban merasa sakit hati dan kemudian merencanakan pembunuhan. Hasilnya mereka menghabisi korban dengan memukul kepalanya dengan gas elpiji 3 kg sebanyak 10 kali.

Sebelumnya, ibu muda berinisial MIM (29) ditemukan tewas bersimbah darah di Desa suka Indah, Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (16/2/2023) dan anak korban yang baru berusia 17 bulan menghilang.

Dari hasil pencarian, polisi akhirnya menemukan anak korban di sebuah pos satpam di kawasan Subang, tak jauh dari lokasi penangkapan kedua pelaku. Saat ditemukan, balita itu terkulai lemas karena kelaparan.

Berdasarkan pengakuan tersangka, bayi tak berdosa itu akan dibawa ke Yogyakarta, namun tidak jadi sehingga diletakkan di pos ronda.

Back to top button