News

Hasto Akui Mega Panggil Gibran Sehari Selepas Pernikahan Kaesang, Ganjar Tak Hadir

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa sang ketua umum (ketum), Megawati Soekarnoputri memanggil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, pada Senin (12/12/2022) atau sehari selepas pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak hadir dalam pertemuan itu.

Menurut Hasto, pertemuan Mega dengan Gibran yang juga putra sulung Presiden Jokowi bukan istimewa karena keduanya sering bertemu. Bahkan Mega disebut memberi arahan kepada Gibran dalam pertemuan yang turut dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dan Hasto.

“Pertemuan Ibu Mega dan Mas Gibran kan dilakukan secara rutin. Ibu Mega sering bertemu dengan para kepala daerah dari PDI Perjuangan, dan di situ Ibu Megawati menyampaikan masukan-masukan dari beliau. Ini perhatian Ibu Mega,” kata Hasto di sela-sela menjadi pembicara dalam seminar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (15/12/2022).

Terkait tidak hadirnya Ganjar, Hasto menyebutkan, hal itu bukan persoalan besar karena Mega ketika itu sedang mengunjungi Kota Solo. “Itu biasa, kadang-kadang Ibu dengan Pak Rudy, kadang dengan Wali Kota Solo, kadang-kadang dengan Pak Ganjar. Tidak ada persoalan karena saat itu kan Ibu datang ke Kota Solo, tidak datang ke Semarang atau ke Provinsi Jateng,” kata dia.

Hasto melanjutkan, pertemuan Mega-Gibran yang turut dihadiri Puan untuk mengingatkan agar kepala daerah dari PDIP membumikan Pancasila melalui kebijakan konkret dalam kepemimpinannya. Mega disebut turut memerhatikan kondisi tata kota, tanaman, taman, hingga ruang publik dalam kunjungannya ke setiap daerah.

“Dengan demikian dalam pertemuan itu, Ibu Mega menerima laporan dari Mas Gibran serta kemudian Ibu Mega memberikan arahan terkait pertemuan itu,” ujarnya.

Ketika menghadiri pesta pernikahan Kaesang-Erina, Mega terlihat menggandeng Gibran. Gestur tersebut diartikan bahwa Gibran disiapkan untuk maju pada Pilgub Jateng atau Pilgub DKI yang digelar pada 2024 mendatang. Politisi PDIP Masinton Pasaribu, tidak menampik kesan itu.

Ya bisa saja (kode untuk Gubernur DKI atau Gubernur Jawa Tengah). Ya namanya kader,” kata Masinton.

Back to top button