Hangout

2.500 Bayi Terlahir dengan Talesemia Setiap Tahunnya di Indonesia


Kementerian Kesehatan RI memperkirakan sekitar 2.500 bayi di Indonesia lahir dengan penyakit talasemia per tahunnya. Penyakit tersebut diturunkan dari orang tua maupun keluarga terdekat.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, Eva Susanti dalam peringatan Hari Talesemia sedunia pada Selasa (7/5/2024).

“Indonesia terletak di sepanjang sabuk Thalassemia di mana 3-10 persen populasi Indonesia merupakan pembawa sifat talasemia beta,” katanya.

“Sementara 2,6 sampai 11 persen merupakan pembawa sifat talasemia alpa atau dan diestimasikan sekitar 2.500 bayi terlahir dengan thalassemia beta mayor setiap tahunnya di Indonesia,” ujar Ev.

Talasemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya

Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia, yang menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan asien menjadi pucat karena kekurangan darah (anemia).

Umumnya ada tiga jenis talasemia yang diketahui berdasarkan gejalanya.

Pertama Talasemia Mayor, hal ini dapat diketahui sejak bayi, dengan gejala antara lain, bayi terlihat pucat lemah, lesu, sering sakit dan kadang disertai perut membuncit.

Kedua Talasemia Minor, bayi atau pasien biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit di bawah normal.

Ketiga yakni Talasemia Intermedia, biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar, dan tidak membutuhkan transfusi darah rutin.

Berdasarkan dari global, 7-8 persen populasi dunia merupakan pembawa sifat talasemia. Setiap tahunnya sekitar 300.000-500.000 bayi dilahirkan dengan talasemia mayor.

“Dan 80 persen dari kondisi ini terjadi di negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah dan menengah atau low and middle income countries termasuk Indonesia,” kata Eva.

Talasemia Mayor dapat dicegah, dengan melakukan skrining Talasemia, yaitu pemeriksaan darah tepi dan analisis Hb untuk mengetahui apakah seseorang itu normal, atau pengidap Talasemia Mayor atau Minor

Skrining sebaiknya dilakukan sebelum menikah sehingga dapat menghindari perkawinan antar sesama pengidap Talasemia Minor yang dapat melahirkan anak dengan talasemia Mayor.

Back to top button