Market

Ajukan Permohonan Kelola Tambang, PBNU Akui Butuh Dana untuk Biayai Ormas


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengaku pihaknya sudah ajukan permohonan untuk mengelola tambang, untuk menjadi sumber pembiayaan organisasinya itu.

“Karena keadaan di bawah ini memang ya sudah sangat-sangat memperlukan intervensi sesegara mungkin,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Ia mengatakan, kehadiran usaha tambang ini bisa membantu pembiayaan pondok pesantren ataupun madrasah. Gus Yahya mencontohkan, di salah satu daerah Lirboyo, Kediri ada pesantren yang memiliki ribuan santri. Sementara, fasilitas yang ada kurang memadai.

Gus Yahya menekankan, jika pihaknya tidak mengambil kesempatan sekarang maka akan menunggu afirmasi pemerintahan baru yang diperkirakan cukup lama.

“Kalau kita nunggu afirmasi pemerintah yang baru, itu nanti harus berhadapan dengan parameter birokrasi yang pasti lama sekali, undang-undangnya bagaimana, aturannya bagaiamana, dan seterusnya. Nah kami karena selama ini NU secara langsung, kami mengetahui persis bagaimana cara memberlakukan, intervensi yang strategis untuk menghadapi masalah-masalah seperti ini,” kata.

Sebelumnya, PBNU mengungkapkan konsesi tambang sudah dijanjikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2021 lalu. Gus Yahya menyebut bahwa janji itu disampaikan Jokowi saat pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung.

“Itu beliau sampaikan dulu, itu artinya belum tentu ketua umumnya saya waktu itu. Tapi artinya pemerintah berfikir untuk menyediakan kebijakan afirmasi untuk ormas keagamaan ini,” kata dia.

Back to top button