Kanal

Dubes RI Terharu Sekolah di Australia Pakai Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar


KBRI Canberra menggelar kegiatan Indonesia Goes to School (IGTS) ke Scotts Head Public School yang berlokasi di negara bagian New South Wales, Australia pada Selasa (7/5).

Scotts Head Publich School merupakan satu-satunya sekolah di Australia yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia dan Inggris dalam setiap pembelajaran.

Sekolah yang terletak di kota kecil di Australia, yang sejatinya sangat jauh dari Indonesia jadi terasa sangat dekat.

Bagaimana tidak, selain bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Inggris, para guru juga mengenakan batik dan kebaya ketika mengajar di sekolah.

Siswa diajarkan kebudayaan Indonesia, dari mulai lagu-lagu, tarian maupun masakan Indonesia. Para siswa juga disuguhi makanan Indonesia di kantin sekolah.

Kedatangan Dubes RI bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra dalam acara IGTS disambut dengan ramah oleh para guru dan siswa sekolah Scotts Head.

Mereka mengucapkan selamat datang dan selamat pagi dengan bahasa Indonesia yang lancar. Sebagai ucapan selamat datang kepada Dubes RI dan Atdikbud, para siswa menampilkan tarian saman dari Aceh, lalu Dubes dan Atdikbud dihibur dengan lagu-lagu Indonesia yang dinyanyikan dengan diiringi musik angklung.

Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, merasa terharu dengan apa yang dikembangkan oleh Scott Head Public School.”Saya menempuh jarak hampir 850 KM dari Canberra, menyusuri hutan dan gunung, akhirnya sampai di sekolah ini. Saya sangat terharu dan bangga, karena di sekolah ini Indonesia terasa sangat dekat. Kalian mau belajar bahasa dan budaya Indonesia, bersama-sama merawat dan mempromosikan budaya Indonesia. Sungguh ini sangat dahsyat, ini adalah jembatan yang tulus untuk menguatkan persahabatan Indonesia dan Australia,” ujar Dubes Siswo.

Siswa Scotts Head Public School menampilkan tarian Indonesia
Siswa Scotts Head Public School menampilkan tarian Indonesia (Foto: Kedubes RI untuk Australia)

Sementara Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib sangat kagum dengan komitmen guru-guru di Scott Head dalam mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia kepada para siswanya. Menurutnya, di Australia ada sekitar 520 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia.

Namun, di Scotts Head Public School, bahasa Indonesia bukan sekedar sebagai suatu mata pelajaran, melainkan sebagai bahasa pengantar dalam setiap pembelajaran di sekolah.

“Scotts Head Public School merupakan satu-satunya bilingual school di Australia, dimana bahasa pengantarnya adalah bahasa Indonesia dan Inggris. Banyak sekolah di Australia yang hanya menjadikan bahasa Indonesia sebatas mata pelajaran, sementara disini, Bahasa Indonesia menjadi lebih hidup karena digunakan sebagai bahasa pengantar. Mereka belajar matematika, biologi, bahkan olah raga dalam bahasa Indonesia. Ini sangat luar biasa,” ungkap Najib.

Menurut Najib, KBRI Canberra mendukung penuh sekolah-sekolah di Australia untuk mengajarkan Bahasa Indonesia, terlebih bahasa Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu bahasa resmi dalam persidangan di UNESCO.

Dukungan yang diberikan pemerintah Indonesia kepada sekolah di Australia antara lain pengiriman guru bantu, peningkatan kapasitas guru, penyediaan bahan ajar, maupun dukungan dalam promosi budaya Indonesia di sekolah.

Atdikbud Najib pun berjanji akan mengirimkan guru bantu ke Scotts Head Public School yang dapat mengajarkan bahasa maupun seni dan budaya Indonesia.

Sementara kepala sekolah Scotts Head, Annete Balfour mengaku gembira dengan kedatangan KBRI Canberra. Menurutnya sekolah ingin menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Australia.

Bahasa dan Budaya Indonesia, tambah Annete, bukan hanya diperkenalkan sebagai sebuah pengetahuan, tapi sekolah juga ingin para siswa bisa menjadi lebih dekat dengan Indonesia melalui bahasa dan budaya yang dipraktikkan di sekolah.

Back to top button