Ototekno

95% Perusahaan di 3 Kota Besar Indonesia Siap untuk Adopsi Teknologi AI

Menandai langkah besar menuju revolusi industri 4.0 di Indonesia, Mekari, perusahaan solusi digital, baru saja merilis temuan risetnya. Hasil riset tersebut mengungkapkan bahwa 95% dari perusahaan menengah dan besar di tiga kota besar—Jakarta, Bandung, dan Surabaya—sudah berada pada level dasar kesiapan untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).

Laporan ini disajikan dalam acara tahunan Mekari Conference 2023 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Konferensi ini menghimpun berbagai pakar, pebisnis, dan profesional lintas industri untuk membahas tema ‘Digital Reinvention for Tomorrow’s Business’.

Level Dasar Kesiapan AI: Persentase yang Mendorong Optimisme

Menurut riset Mekari, level dasar kesiapan AI mencakup perusahaan yang telah menggunakan setidaknya satu solusi digital dalam salah satu proses atau kegiatan bisnis utama. Suwandi Soh, CEO Mekari, menjelaskan, “Teknologi AI akan merevolusi cara perusahaan beroperasi. Dari otomatisasi hingga peningkatan produktivitas, manfaatnya sangat beragam,” ungkapnya dalam keterangan persnya, Kamis (7/9/2023).

Suwandi menambahkan bahwa inisiatif transformasi digital di perusahaan Indonesia telah menjadi landasan yang kuat untuk mempersiapkan diri menyambut era AI. “Kenyataan bahwa hampir semua perusahaan di tiga kota besar ini telah mengambil langkah awal dalam transformasi digital adalah tanda yang menggembirakan,” kata Suwandi.

Solusi AI 

Sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk mendorong adopsi AI di Indonesia, Mekari juga telah meluncurkan Mekari Airene, sebuah platform berbasis AI yang mempertajam komunikasi dan analisis data.

Dengan 95% perusahaan di tiga kota besar ini sudah berada pada level dasar kesiapan AI, langkah ke depan adalah bagaimana mereka bisa bergerak menuju level lebih tinggi dalam implementasi teknologi ini. Suwandi menuturkan, “Level dasar ini adalah awal yang baik, tetapi perlu ada upaya lebih untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak hanya siap dari segi teknologi tetapi juga dari segi sumber daya manusia dan strategi bisnis.”

Dalam konteks yang lebih luas, temuan ini berpotensi menjadi indikator positif bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam mendorong inovasi dan produktivitas.

Back to top button