Sebanyak 71 sarjana yang terdiri dari lulusan S1, S2, dan S3, yang merupakan penerima beasiswa Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA), telah resmi dilepas untuk menjadi Duta ASFA guna memperkuat lembaga pendidikan di Indonesia. Acara pelepasan ini dipimpin oleh Ketua Yayasan Assalam Fil Alamin, Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si, dan Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad.
Para sarjana ini telah menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berbagai universitas terkemuka lainnya di Indonesia pada tahun 2023.
Mereka terdiri dari 42 sarjana S1, 16 sarjana S2, dan 13 sarjana S3. Para sarjana ini akan menjalani program pengabdian dengan mengajar dan memperkuat lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren, di berbagai daerah di Indonesia termasuk Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan lain-lain.
Syafruddin menekankan komitmen Lazis ASFA dalam program pendidikan dan pemberian beasiswa yang berfokus pada penguatan lembaga pendidikan.
“Kami berkomitmen menyiapkan dan melahirkan SDM unggul untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) periode 2016-2018 ini di Aula Kantor Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI), Matraman, Jakarta Timur, Rabu (6/12/2023).
Prof Noor Achmad turut mengapresiasi peran Lazis ASFA dalam penggunaan dana zakat untuk pendidikan, yang telah berhasil melahirkan SDM unggulan. Beliau juga menegaskan besarnya pahala bagi para muzakki dan amil dalam menyiapkan generasi mendatang.
Hingga kini, Lazis ASFA telah memberikan beasiswa kepada 1251 orang, yang semuanya telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan masa depan Indonesia.
Acara ini diakhiri dengan tausiah dan doa yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim. Hadir juga dalam acara tersebut para tokoh penting seperti Direktur Penais Kemenag RI Dr. A. Zayadi, Ketua dan Wakil Ketua Lazis ASFA Muchlis Hasyim dan KH. Anizar Masyhadi, MA., serta puluhan ulama dan pimpinan pondok pesantren dari seluruh Indonesia.
