Dunia sepak bola tanah air kembali tercoreng lantaran ulah suporter.
Kali ini melibatkan suporter tim Liga 2, Gresik United dengan aparat kepolisian.
Suporter Gresik United naik darah setelah tim kebanggaan mereka takluk dari tim tamu Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11/2023).
Kericuhan ini bermula saat sekelompok suporter Gresik ingin melayangkan protes kepada manajemen klub. Namun upaya mereka terhalang barikade polisi.
Para suporter langsung berang dan melemparkan benda-benda. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kita tentu masih ingat dengan peristiwa Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur, Oktober 2022 lalu.
135 orang kehilangan nyawa dan rusuh Kanjuruhan masuk dalam daftar tragedi sepak bola terbesar di dunia.
Berikut 6 deretan tragedi sepak bola terbesar di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Stadion Nacional, Peru (328 tewas)
Nacional Peru atau Tragedi Estadio Nacional menjadi peristiwa sepak bola terbesar dan terkelam sepanjang sejarah pertandingan sepak bola dunia.
Sebanyak 328 orang meninggal dunia dan lebih dari 500 orang terluka.
Kerusuhan berawal dari kekecewaan fans Peru terhadap wasit pada saat pertandingan melawan Argentina di babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 1964.
Pada saat itu, Peru yang tertinggal satu angka dari Argentina berhasil mencetak gol di menit terakhir.
Namun sayangnya, wasit Angel Eduardo Pazos yang berasal dari Uruguay menganulir gol tersebut.
Suporter Peru yang tidak terima gol tim kesayangannya dianulir merangsek ke tengah lapangan.
Aparat kepolisian langsung menembakkan gas air mata ke kerumunan massa.
Penonton yang panik berhamburan menyelamatkan diri dari serangan gas air mata.
Ratusan orang meninggal dunia akibat terjepit dan terinjak saat menuruni tangga stadion.
2. Stadion Kanjuruhan, Indonesia (135 tewas)
Tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia datang dari Indonesia, tepatnya di Stadion Kanjuruhan yang berlokasi di Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022.
Kejadiannya mirip dengan kasus di Peru. Korban berjatuhan akibat terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri dari gas air mata yang ditembakkan polisi.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang meletus usai pertandingan antara Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya.
Suporter yang kecewa timnya kalah turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.
Polisi lalu menembakkan gas air mata karena para suporter anarkis dan menyerang polisi.
Kerusuhan mengakibatkan lebih 700 orang luka-luka dan 135 orang diantaranya harus kehilangan nyawa.
3. Tragedi di Ghana (126 Tewas)
Tragedi selanjutnya terjadi di Ghana pada 5 Mei 2001 dalam pertandingan Hearts of Oak vs Asante Kotoko
Menurut laporan BBC, saksi mata menyalahkan polisi karena memicu penyerbuan fatal dengan menembakkan gas air mata guna mengatasi kekerasan pada pertandingan.
Pertandingan tersisa sekitar lima menit ketika para penggemar Kotoko, yang timnya kalah 1-2, mulai merobek kursi dari satu tribun dan melemparkannya ke lapangan.
Polisi menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa, tetapi justru membuat kepanikan massal dan menyebabkan penyerbuan.
Korban meninggal dunia mencapai 126 orang.
4. Stadion Hillsborough, Inggris (96 Tewas)
Pertandingan semi final Piala FA tahun 1989 merupakan sejarah kelam sepak bola di Inggris.
Dikutip dari BBC, tragedi sepak bola terbesar di dunia itu bermula ketika Liverpool dan Nottingham Forest bertanding di stadion Hillsborough untuk memperebutkan kursi final Piala FA.
Pada saat kejadian, pihak stadion Hillsborough menempatkan fans Liverpool ke tribun kecil di Leppings Lane dengan kapasitas 14.000 orang.
Namun, ketika gerbang stadion dibuka, ribuan fans Liverpool berbondong-bondong masuk ke tribun yang disediakan.
Fans yang belum memasuki stadion memaksa maju dan mendorong orang-orang di sekitarnya.
Alhasil, ribuan fans Liverpool terjepit, terinjak, dan menghantam pagar pembatas stadion.
96 fans Liverpool dinyatakan meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka.
5. Stadion Dasharath, Nepal (93 Tewas)
Tragedi sepak bola terbesar dan mengerikan di dunia selanjutnya berlangsung di Stadion Dasharath, Nepal, 1988.
Kepanikan berlangsung ketika tiba-tiba datang badai es saat pertandingan Janakpur Cigarette Factory dan Liberation Army of Bangladesh.
Kondisi stadion yang 75% terbuka membuat para penonton yang terkena badai es berhamburan menyelamatkan diri.
Namun, polisi lokal yang berjaga saat itu malah memukul mundur para suporter ke arah pintu keluar yang tertutup.
Hal itulah yang mengakibatkan para penonton terjepit dan tewas terkena badai es.
93 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 suporter mengalami luka-luka.
Tragedi mematikan itu membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nepal dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Nepal (ANFA) mengundurkan diri dari jabatannya.
6. Stadion Doroteo Guamuch Flores, Guatemala (83 Tewas)
Doroteo Guamuch Flores atau Mateo Flores merupakan stadion sepak bola yang berada di negara Guatemala.
Namun, di balik kemegahan stadion, ternyata menyimpan tragedi kelam.
Peristiwa mematikan itu terjadi ketika Guatemala memperebutkan kursi Piala Dunia dengan Kosta Rika pada tahun 1996.
Penonton yang tidak kebagian tiket memaksa masuk dan menerobos paksa lorong menuju stadion.
Alhasil, ratusan penonton terlibat cekcok dan saling dorong ketika menerobos pintu masuk.
83 orang terinjak dan mati lemas saat memaksa masuk ke stadion. Selain itu ratusan penonton menderita luka-luka.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
