Market

6 Jenis Pembangkit Listrik di Indonesia dan Cara Kerjanya

PT PLN (Persero) menyiapkan sistem listrik hijau untuk Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Sistem kelistrikan ini mengusung konsep state of the art of technology yang berbasiskan listrik ramah lingkungan, indah dan didukung teknologi pintar.

Selain itu, PLN ancang-ancang membangun Smartgrid yang terintegrasi dengan Control Center, dan Advanced Meter Infrastructure (AMI) yang berfungsi menghubungkan sistem kelistrikan Istana Kepresidenan di IKN dengan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT).

Sumber energi  baru terbarukan yang memasok listrik di IKN Nusantara, adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Selain memasok listrik dan air yang ke Istana Kepresidenan di IKN, banyak berdiri pembangkit listrik dari energi terbarukan di luar milik PLN. Asal tahu saja, pembangkit listrik PLN masih mengandalkan sumber energi fosil.

Our World in Data mencatat, sebanyak 86,95 persen dari total produksi listrik Indonesia pada 2020, berasal dari bahan bakar fosil. Angka ini turun sedikit dari 88,73 persen pada 2019.

Ternyata konsumsi energi fosil Indonesia masih lebih rendah ketimbang negara lain. Sebut saja, Singapura dan Malaysia. Singapura menggunakan 97,87 persen energi fosil untuk produksi listrik negaranya pada 2021. Sedangkan proporsi listrik dari bahan bakar fosil di Malaysia sebesar 87,77 persen pada 2020.

Meski begitu, Indonesia terus mengembangkan energi listrik lain, karena bahan bakar fosil yang menjadi sumber energi utama untuk produksi listrik, bakalan habis.

Berikut ini, beberapa jenis pembangkit listrik yang telah digunakan di Indonesia, dikutip dari berbagai sumber:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Jenis-jenis pembangkit listrik
PLTS terapung Cirata, Purwakarta, Jabar, yang akan menjadi PLTS terbesar di dunia (Foto: Ruang Energi.com)

Pembangkit listrik dari tenaga matahari, atau surya menjadi salah satu pembangkit listrik terbarukan yang berkembang pesat di Indonesia.

Sistem kerjanya memanfaatkan media panel surya. Selanjutnya, panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudian disimpan dalam baterai atau aki.

Energi listrik yang tersimpan dalam baterai atau aki itu, dapat digunakan secara besar-besaran, baik untuk gedung perkantoran atau rumah.

Energi surya sangat membantu di daerah pedesaan, karena harga bahan bakar di desa umumnya lebih mahal. Sedangkan sinar matahari bisa didapatkan secara cuma-cuma.

Kekurangan dari pembangkit listrik tenaga surya adalah biaya pembangunan yang cukup mahal dan besarnya ketergantungan terhadap sinar matahari.

PLTS di Indonesia cukup banyak, seperti PLTS terapung Cirata, Purwakarta, Jabar, yang akan menjadi PLTS terbesar di dunia. Adapula, PLTS di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara hingga Maluku.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
PLTP di Dieng, Wonosobo (Foto: Antara)

Pembangkit listrik selanjutnya adalah panas bumi. Indonesia menjadi negara terbesar kedua penghasil listrik dari panas bumi di dunia. Menyalip Filipina yang PLTP-nya berkapasitas  1.600 MW.

Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menjadi kota yang layak untuk dikembangkan sebagai pusat sumber daya energi terbarukan, terutama panas bumi. Sebab, Flores memiliki 16 titik potensi panas bumi yang tersebar.

Flores juga telah ditetapkan sebagai Pulau Panas Bumi, karena berpotensi untuk pengembangan sumber listrik dan sumber non listrik

PLTP di Indonesia terdapat di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sukabumi, Garut dan Pengalengan di Jawa Barat.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PLTU Lontar di Banten (Foto: Antara)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik dari bahan tidak terbarukan. Sebab, PLTU menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang bersumber dari batu bara serta minyak.

Hasil pemanasan yang bertujuan untuk mendapatkan suhu tinggi, kemudian dibakar dan disemprotkan menjadi energi uap. Energi uap akan menggerakkan turbin dan selanjutnya menjadi energi listrik yang disimpan pada generator.

Namun, sebenarnya pembangkit listrik yang satu ini tidak dapat disebut sebagai penghasil energi listrik ramah lingkungan. Lantaran, uap yang dihasilkan cukup berbahaya apabila terhirup oleh manusia.

PLTU di Indonesia ada di Sumatra Utara, Batam, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan PLTU di beberapa provinsi lainnya.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA Musi, Bengkulu (Foto: Jelajah Kompas)

Air menjadi salah satu kebutuhan penting manusia. Tidak hanya bisa diminum atau untuk keperluan sehari-hari, keberadaan air juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Secara sederhana, cara kerja PLTA adalah memanfaatkan energi potensial di aliran air untuk menggerakkan turbin. Turbin ini kemudian berputar dan menghasilkan energi mekanik karena mendapat tekanan dari aliran air.

Energi mekanik dari putaran turbin selanjutnya diteruskan untuk memutar generator. Dari generator inilah tercipta energi listrik.

PLTA di Indonesia juga cukup banyak. PLTA ada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
PLTG di Pasuruan, Jawa Timur (Foto: Antara)

Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik yang menghasilkan energi listrik dari turbin gas yang digerakkan fluida berbentuk gas.

Komponen penyusun pembangkit listrik tenaga gas meliputi kompresor, ruang bakar, turbin gas dan generator listrik.

Jenis bahan bakar yang digunakan adalah  gas alam atau minyak bumi. Sementara itu, pembakaran menggunakan motor pembakaran dalam.

PLTG di Indonesia tersebar di beberapa provinsi seperti Jawa barat, Jawa Timur, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan.

6. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Jokowipltb - inilah.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan. (Foto: Dok. Setneg).

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu juga dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga angin atau ladang angin.

Cara kerjanya melalui hembusan angin yang digunakan untuk memutar kincir yang terhubung dengan turbin angin. Jenis pembangkit listrik tenaga angin menggabungkan beberapa turbin angin sekaligus agar dapat menghasilkan listrik dari tenaga angin.

Energi listrik hanya dapat dihasilkan pembangkit listrik tenaga bayu dengan kondisi angin tertentu. Rentang kecepatan angin yang dapat menggerakkan turbin angin mulai dari 0,3 meter tiap detik hingga 32 meter tiap detik. Indonesia memiliki dua PLTB yakni PLTB Sidrap di Kabupaten Sidenreng Rappang, dan PLTB Tolo di Kabupaten Jeneponto. Kebetulan keduanya berada di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button